Koreri.com (19/09) – Armada Kapal Perang Australia sedang menuju ke Laut Cina Selatan (LCS) untuk unjuk kekuatan dan latihan perang.
Terkait latihan perang ini, pemerintahan Turnbull belum membuat keputusan akhir mengenai seberapa jauh latihan ini akan dilakukan dari LCS.
Pemerintahan Turnbull telah merencanakan secara matang dan berupaya untuk mengirimkan enam kapal perang negara tersebut untuk melakukan latihan perang di wilayah indo-pasifik, dalam sebuah armada terbesar dalam 30 tahun terakhir.
Aksi ini memicu kritik dari beberapa media Cina.
Rencana latihan perang ini dilaksanakan bersamaan dengan pernyataan Perdana Menteri Malcolm Turnbull yang secara terbuka meminta Cina untuk menggunakan pengaruhnya dalam menghentikan uji coba rudal balistik Korea Utara.
Sebagaimana dilansir dari situs Daily Telegraph, diketahui bahwa memang telah terjadi pembicaraan tingkat tinggi antara menteri senior dan beberapa kepala departemen mengenai opsi strategis Australia di Pasifik yang menitik-beratkan pada posisi negara tersebut terhadap ketegangan di LCS.
Pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan ini belum mendiskusikan secara khusus mengenai pengiriman kapal perang, termasuk pengiriman armada perang yang akan berlatih di LCS ini, namun mereka telah menyepakati strategi Australia di wilayah konflik tersebut.
Belum ada keputusan akhir tentang rute transit dari keenam kapal perang yang membawa 1200 prajurit Angkatan Bersenjata Australia yang berangkat ke LCS pada 4 September lalu namun mereka akan berada disana selama 2 bulan.
Kapal perusak kelas Canberra, HMAS Adelaide berada di garis terdepan dan memimpin armada yang terdiri dari HMAS Melbourne, HMAS Darwin, HMAS Toowoomba, HMAS Parramatta dan HMAS Sirius.
Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne mengatakan bahwa armada ini “akan mendemonstrasikan kemampuan Angkatan Bersenjata Australia untuk mengantisipasi segala spectrum operasi militer, termasuk yang membutuhkan kemampuan militer kelas berat seperti peperangan anti kapal selam sampai kepada bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana.
Alasan strategis yang paling mendasar dari latihan perang ini adalah untuk menunjukkan kehadiran Australia di LCS dan konsisten dengan komitmen pertahanan negara tersebut yang tertuang dalam White Paper 2009, 2013, 2016.
Media milik pemerintah Cina, People’s Daily, memberikan reaksi keras dan mengklaim bahwa latihan perang Australia adalah untuk mengurung Cina.
Seorang sumber liberal mengatakan bahwa latihan yang direncanakan dengan matang sejak 12 bulan lalu ini, akan dianggap oleh Cina sebagai sebuah tekanan dalam konteks permasalahan terhadap Korea Utara.
Eksekutif Direktur Australian Strategic Policy Institute, Peter Jennings mengatakan bahwa tekanan Turnbull terhadap Cina dilakukan secara terbuka, dan tidak masuk akal apabila dikaitkan dengan mengurung Cina.
“Tekanan Perdana Menteri terhadap Cina sangat tepat sasaran dan jelas,” katanya.
“Mengurung Cina itu merupakan komentar-komentar yang aneh dari media Cina.”
ARD