Koreri.com (22/09) – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump siapkan aksi jika Korea Utara (Korut) melakukan uji coba bom hidrogen di Samudera Pasifik, kata diplomatnya.
Pemimpin Korut, Kim Jong-un, pada Kamis (21/09) kemarin memperingatkan bahwa Ia akan mengambil langkah keras setelah Trump menyatakan akan membinasakan negaranya di Sidang Umum PBB.
Ri Yong-ho, seorang diplomat senior Korut, mengatakan di New York bahwa pernyataan tersebut dapat memaksa negaranya melakukan uji coba bom hidrogen di Samudera Pasifik.
“Kami akan melanjutkan upaya diplomasi kami, tetapi segala opsi militer – seperti yang telah dikatakan presiden kami – semuanya ada di atas meja. Dan apabila ada ancaman, presiden akan membuat keputusan yang sesuai,” kata Tillerson kepada ABC.
Ketika dipaksa untuk menjawab mengenai opsi milliter, kata tilerson,”Itu adalah keputusan presiden. Akan ada sidang dengan Dewan Keamanan Nasional yang akan memberikan petunjuk kepada presiden. Secara tegas, itu akan menjadi keputusannya.”
Ketegangan meningkat setelah Korut berulang-kali melakukan uji coba misil termasuk uji coba nuklir keenam pada 3 September lalu.
Beberapa pengamat menilai hanya masalah waktu saja bagi Korut untuk bisa memiliki hulu ledak nuklir yang mampu menghantam daratan AS.
Sehari sebelumnya, Trump mengumumkan sangsi baru atas Korut yang bertujuan untuk memangkas sumber pendapatan negara tersebut yang digunakan untuk mengembangkan program balistik dan nuklir.
Menurut Tillerson, sangsi tersebut merupakan sangsi ekonomi paling keras yang pernah dibuat terhadap Korut.
“Ia akan diuji dengan sangsi-sangsi baru tersebut. Suara-suara dari belahan dunia sedang memintanya untuk menghentikan program nuklirnya, mari berunding dan bicarakan masa depan Korut dan rakyatnya,” kata Tillerson.
Sejauh ini, Pyongyang tidak menunjukkan niat serius untuk menyelesaikan kemelut ini, kata Susan Thornton, asisten Sekretaris Negara Bidang Asia Timur dan Masalah Pasifik di New York.
“Banyak pendekatan yang dilakukan untuk membuka ruang diskusi tetapi malah dihadapkan dengan beberapa uji coba rudal balistik dan nuklir. Untuk itu, tanpa ingin menyimpulkan, saya pikir tidak ada lagi jalan lain bagi diplomasi saat ini,” tegasnya.
Susan menambahkan, jika Korut meledakan bom hidrogen di Samudera Pasifik, itu jelas merupakan sebuah agresi.
“Saya berharap bahwa Korut tidak melakukan itu, karena akan menjadi isu besar dan memicu respon internasional”, tegas Susan sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Yonhap.
ARD
Komentar Anda