Koreri.com (12/10) – Tiga wanita Cina ditahan di Korsel setelah dihalangi untuk terbang kembali ke negaranya pasca operasi plastik yang membuat wajah mereka tidak dapat dikenali.
Menurut media Cina, Shanghaiist, ketiga wanita tersebut tidak diijinkan mengikuti penerbangan kembali ke Cina setelah polisi tidak dapat memverifikasi wajah ketiganya dengan paspor yang digunakan pasca operasi tersebut.
Ketiganya terbang ke Korea Selatan minggu lalu pada saat hari Minggu Emas Cina, suatu perayaan nasional yang dimulai sekitar 1 Oktober.
Dalam gambar yang dibagikan secara oline, mereka terlihat duduk di Bandara Korsel dengan paspor ditangan dan wajah mereka tampak bengkak dan terbungkus perban.
Menurut laporan, gambar tersebut tersebar pertama kali lewat akun pembawa acara TV Cina, Jian Huahua melalui media sosial Cina, Weibo pada Minggu dan kemudian dihapus.
Jian memberikan catatan bahwa ketiga wanita tersebut ditahan dan ditanyai oleh imigrasi setempat setelah mereka tidak dapat diidentifikasi berdasarkan foto pada paspor mereka dan juga setelah menunjukan tiket dan beberapa dokumen lainnya.
Beberapa laporan juga mengatakan bahwa Jian mengatakan dalam media sosial tersebut “Biarpun ibumu sekalipun, dia tidak bakalan mengenalimu.”
“Mereka nampak menakutkan,” komentar seorang pengguna Weibo.
Komentar lainnya, “Kenapa anda tidak bisa mencintai diri anda apa adanya? Kata News Asia.
Gambar yang beredar tersebut disukali 51 ribu kali dan dibagikan 23 ribu kali.
Sampai saat ini tidak jelas berapa lama mereka ditahan di bandara tersebut dan kapan akan diterbangkan kembali ke Cina.
Korsel memang dikenal sebagai surga bedah plastik yang dikenal sangat “alami dan tanpa rasa sakit.”
Masyarakat disana mempercayai bahwa dengan melakukan operasi plastik, hal tersebut akan membawa keberuntungan seperti prospek yang baik untuk mendapatkan pekerjaan, kehidupan yang lebih bahagia sebagaimana yang disampaikan oleh situ news.com.au.
Media New Yorker melaporkan bahwa mayoritas masyarakat yang melakukan operasi plastik di Korea adalah wanita yang berusia sekitar 20 tahunan yang berharap bisa meningkatkan penampilan wajahnya.
Selain itu, operasi augmentasi buah dada juga sangat popular disana.
Pria Korsel yang melakukan operasi plastik dikatakan mencapai 15 persen.
Kejadian serupa dengan kejadian yang dialami ketiga wanita tersebut terjadi bulan lalu.
“Human Ken Doll” Rodrigo Alves, seorang fanatik operasi plastik, mengalami masalah ketika tiba di Bandara Dubai dimana ia ditahan di bandara tersebut karena perbedaan wajah dengan foto yang ada pada paspornya.
“Saya mendarat beberapa jam lalu di Dubai dan ketika memasuki konter imigrasi, setelah lakukan pengecekan paspor dan menggunakan mesin pengenal wajah, secara sopan petugas imigrasi mengarahkan saya ke kantor khusus dimana saya harus menunggu selama tiga jam disana,” kata Alves kepada seorang jurnalis.
“Saya tidak menanyakan apa yang salah sebab saya juga mengalami masalah yang sama ketika mendarat di Bandara JFK, New York dan ditanyai selama satu jam, namun setelah saya mengatakan pada petugas imigrasi untuk cari kesalahan saya, mereka langsung meminta maaf dan mengatakan mereka hanya menjalankan tugas mereka,” tambahnya.
ARD
Sumber: us.pressfrom.com