Fokus  

Masyarakat Perbatasan Dihebohkan Isu Gempa Bumi dan Tsunami

Ilustrasi Tsunami koreri 1

Koreri.com, Tiakur (20/11) – Seluruh kalangan di kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku belakangan ini ramai memperbincangkan informasi menghebohkan yang berkembang di wilayah tersebut.

Isi informasinya, bahwa dalam waktu dekat, akan terjadi gempa bumi berkekuatan besar dan tsunami melanda Kota Tiakur dan sekitarnya.

Pernyataan tersebut didasarkan hasil pantauan dan informasi yang berhasil di himpun media ini dari sejumlah warga masyarakat di Tiakur, ibukota kabupaten yang berada di garda terdepan NKRI.

Rata-rata mereka mengaku bahwa dalam waktu dekat ini, bakal terjadi bencana tsunami pada beberapa titik di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Negara Australia dan Timor Leste seperti di Pulau Moa dan Pulau Lakor.

“Dan nantinya lebih parah adalah Kota Tiakur dan sekitarnya. Dan kalau tidak terjadi pada November 2017 ini maka nanti akan terjadi pada 2018 mendatang,” begitulah rata-rata pernyataan masyarakat setempat.

Akibat semakin memanasnya isu bencana tersebut menyebabkan beberapa warga desa atau dusun di Pulau Moa yang berada di sekitar Kota Tiakur telah meninggalkan rumah mereka dan mengungsi mencari tempat aman ke lokasi yang informasinya bebas dari tsunami.

Menyimak fenomena yang terjadi belakangan ini, kru media ini kemudian melakukan konfirmasi dengan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) MBD melalui Sekretaris Badan, Jusup Albertus di ruang kerjanya, baru-baru ini.

“Maluku Barat Daya memang termasuk salah satu kabupaten di Provinsi Maluku yang sangat rawan terhadap bencana gempa dan tsunami karena di kelilingi oleh beberapa gunung api,” akuinya.

Namun ia langsung membantah terkait informasi yang berkembang di masyarakat bahwa November ini dan tahun 2018 mendatang akan terjadi bencana tsunami di MBD dalam hal ini di Kota Tiakur dan sekitarnya.

“Itu adalah informasi yang sama sekali tidak benar,” bantah Albertus.

Sebagai pihak teknis yang bertanggung jawab atas masalah tersebut, pihaknya sampai sekarang belum mendapatkan informasi ataupun aba-aba apapun terkait bakal terjadi bencana tsunami di MBD.

“Intinya informasi yang sedang berkembang ini adalah Hoax. Sehingga saya berharap agar masyarakat yang ada di Kota Tiakur dan sekitarnya tetap tenang dan jangan terpancing dengan isu-isu sesat yang sama sekali tidak mendasar itu,” tegasnya.

Karena apabila ada informasi terkait bakal terjadi bencana gempa atau tsunami di MBD maka BPBD tidak tinggal diam dan tentu akan mencari solusi untuk menghindarkan masyarakat dari ancaman bencana tersebut.

Disinggung terkait langkah yang ditempuh pihak BPBD MBD untuk menangkal isu yang semakin memanas di masyarakat dan juga tanggapan atas warga yang mengungsi, Albertus menegaskan Pemerintah Kabupaten MBD dalam hal ini Bupati melalui Sekda telah mengeluarkan selebaran yang berisi himbauan kepada seluruh masyarakat Kota Tiakur dan sekitarnya sejak 9 November lalu.

Dalam himbauan tersebut berisi 4 poin yakni, masyarakat Kota Tiakur khususnya di Pulau Moa pada umumnya agar tidak terpengaruh dengan isu gempa bumi dan Tsunami.

Kemudian yang kedua, bagi mereka yang telah meninggalkan desa/dusun dan berdiam di tempat pengunsian diharapkan agar segera kembali, sebab di kuatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bila meninggalkan tempat tinggal dalam waktu yang cukup lama.

Selanjutnya, BPBD Kabupaten MBD sedang memasang rambu-rambu evakuasi pencegahan dini hingga akan dengan mudah mendapat petunjuk menuju tempat pengunsian bila terjadi bencana.

“Dan yang terakhir, aksi pemasangan rambu-rambu evakuasi akan dilanjutkan dengan sosialisasi oleh dinas teknis,” tukasnya.

YZC

Exit mobile version