Koreri.com, Mulia (22/11) – Keberhasilan Pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden RI Ir. Joko Widodo dan wakilnya Ir. Jusuf Kalla dalam membenahi Tanah Papua kini mulai menunjukkan hasil.
Berbagai terobosan kini berbuah dampak positif mulai dari program BBM satu harga hingga penyerataan harga semen dan sembako khususnya pada sejumlah wilayah di kawasan Pegunungan Tengah.
Tersambungnya jalan Trans Papua yang pengerjaannya terus dikebut oleh Pemerintah dengan menggandeng swasta serta melibatkan institusi TNI menjadi salah faktor penting turunnya berbagai harga barang.
Siaran pers Humas Kementrian BUMN kepada media ini, untuk semen rata-rata harga di kawasan tersebut mencapai Rp2 juta per sak sebagai akibat dari biaya transportasi yang tinggi serta proses distribusi yang panjang.
Namun, kini harga semen ukuran 40 kg di Papua telah berhasil turun menjadi Rp500 ribu per sak (Harga Eceran Tertinggi/HET) dan telah berlaku di 6 kabupaten yaitu di Puncak Jaya, Tolikara, Lanny Jaya, Nduga, Yalimo dan Memberamo Tengah.
Salah satu faktor penentunya adalah perampingan rantai suplai dilakukan dengan memanfaatkan jalur laut dari Makassar ke Timika, menggantikan rute sebelumnya dari Makassar ke Jayapura sehingga jarak tempuh menjadi lebih pendek dengan memanfaatkan tersambungnya Trans Papua yang telah tersambung.
Semen Indonesia telah bersinergi dengan PPI, Pelindo IV, Pelni dan Pos Indonesia dengan melakukan pengiriman semen perdana pada tanggal 1 Agustus 2017 dari Pelabuhan Makassar ke Pelabuhan Pomako Timika.
Semen yang semula diangkut menggunakan pesawat kini dapat menggunakan jalur darat dengan biaya yang lebih murah.
Semen Indonesia mencatat, total permintaan semen di Papua dan Papua Barat adalah 68.367 ton semen per bulan atau 820.408 ton per tahun.
Sementara total realisasi penjualan semen @40 kg tercatat sebesar 585 ton yang tersebar di Jayawijaya 450 ton (HET: Rp390 ribu/sak), Lanny Jaya 4 ton (HET: Rp442 ribu/sak), Puncak Jaya 119,8 ton (HET: Rp500 ribu/sak), Yalimo 0,8 ton (HET: Rp465 ribu/sak), dan Tolikara 10 ton (HET: Rp453 ribu/sak).
Kebutuhan volume di Puncak Jaya sendiri tercatat 3.600 ton/ tahun yang terbagi sebesar 1.450 ton (29.000 zak) untuk kebutuhan proyek dan sebesar 2.150 ton (43.000 sak) untuk kebutuhan retail.
Pengiriman semen ke Puncak Jaya dilakukan sesuai dengan kebutuhan dengan tetap menjaga ketersediaan stok di Puncak Jaya.
Pemerintah hadir memberikan dukungan bagi pemerataan ekonomi di wilayah melalui sinergi antara BUMN dalam bentuk program penyetaraan Bahan Bakar Minyak (BBM), bahan pokok, dan penurunan harga semen serta program-program pemberdayaan lainnya yang mendorong ekonomi kerakyatan.
Kebijakan penyerataan harga merupakan upaya Pemerintah mengurangi disparitas harga dalam mendorong percepatan pembangunan ekonomi.
“Kondisi geografis dan distribusi menjadi tantangan dan kami terus menerus berupaya untuk atasi bersama dan kami optimis penyetaraan harga di titik-titik yang ditargetkan dapat terwujud,” tandas Menteri BUMN Rini M, Soemarno saat melakukan kunjungan resmi ke Mulia, Puncak Jaya, Senin (20/11).
Dukungan dari Pemerintah daerah, sinergi BUMN, masyarakat dan semua pemangku kepentingan sangat dibutuhkan bagi kemajuan dan pemerataan ekonomi di tanah ini.
HRZ