Koreri.com, Jayapura (3/7) – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua telah melakukan berbagai aksinya di wilayah itu.
Terhitung 8 aksi penembakan sejak awal tahun dan berlangsung selama semester I sejak Januari 2018 yang terjadi di wilayah hukum Polres Puncak Jaya dan Mimika.
Kapolda Papua Irjen. Pol. Boy Rafli Amar dalam acara Refleksi Semester I Tahun 2018 yang berlangsung di ruang Rastra Samara merincikan aksi penembakan yang pertama terjadi pada Selasa (16/1/2018).
Penembakan tersebut terjadi di Mile 69 terhadap Bis milik PT Freeport Indonesia (FI) yang dilakukan oleh KKB yang mengakibatkan korban atas nama Pricillia Antomina Wanma mengalami syok.
Kemudian, pada hari Kamis (18/1/2018) kembali terjadi insiden penembakan di Jalan Tambang Mile 69, Distrik Tembagapura yang dilakukan KKB terhadap 3 bus karyawan PT. FI.
Dalam kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa.
Berikutnya, aksi penembakan yang terjadi pada Senin (19/3/2018) terhadap kendaraan mobil LWB Scort RP 01 di Mile 60.
Selang sebulan kemudian, terjadi lagi penembakan oleh KKB pada Kamis (19/4/2018) terhadap kendaraan patrol zona Echo RP 05 di Jalan Tambang Utama PT. FI Mile 62, Distrik Tembagapura.
“Masih di bulan April, juga terjadi penembakan pada Minggu (9/4/2018) terhadap mobil LWB No. Lambung 01-5285 milik PT. FI oleh KKB di jalan Mile 63 areal PT. FI,” jelas Boy, Selasa (3/7/2018).
Ia menjelaskan juga telah terjadi penembakan pada 22 Juni 2018 di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga terhadap pesawat Twin Otter Dimonim Air PK-HVU rute Timika – Kenyem.
Akibat kejadian tersebut Co – Pilot, Irene Nur Fadila terkena serpihan peluru.
Menyusul kemudian, hari Senin (25/6/2018) kembali terjadi aksi penembakan pesawat Trigana Twin Otter asal Wamena yang dilakukan oleh KKB pada pukul 10.00 – 11.30 WIT.
Dalam insiden tersebut, aksi saling kejar dan tembak berlangsung di kawasan ujung bandara hingga kawasan koteka Kompleks Perumahan DPRD, Kabupaten Nduga.
Aparat keamanan dari TNI/Polri berkekuatan 70 orang melakukan pengajaran dengan jalan kaki, ditambah 2 unit truk dan 2 unit mobil Hilux.
“Kejadian di Kabupaten Nduga tersebut mengakibatkan 3 warga masyarakat meninggal dunia,” bebernya.
Berlanjut, Rabu (27/6/2018) pukul 13.00 WIT kembali terjadi kasus penembakan yang diduga dilakukan oleh kelompok KKB wilayah Kalome dibawa pimpinan Melodi Enumbi, Terinus Enumbi dan Cari Jalan Telenggen yang dilakukan terhadap tukang ojek mengakibatkan korban meninggal di tempat.
Pukul 16.00 WIT masih di hari yang sama juga terjadi aksi penghadangan dan penembakan terhadap Kadistrik Torere dan 9 anggota Polres Puncak Jaya yang dilakukan oleh KKB.
Dalam kejadian tersebut, Kadistrik meninggal dunia dan 2 personil Polisi hilang.
Setelah tim melakukan pencarian pada hari Minggu (1/7/2018, 1 personil Polres Puncak Jaya yang hilang atas nama Brigpol S. Kabarek, berhasil ditemukan masyarakat Kampung Douw sekitar pukul 11.00 WIT.
“Tempat dimana ditemukan mayat tersebut kurang lebih berjarak sekitar 1 km dari tempat kejadian penghadangan dan penembakan,” pungkasnya.
VMT