Koreri.com (10/7) – Pemerintah Cina pada Senin (9/7) meminta agar Amerika Serikat (AS) menghindari tindakan yang bisa membahayakan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan setelah dua kapal perang AS berlayar melalui perairan itu.
Sumber resmi AS mengatakan bahwa kedua kapal perang tersebut berlayar melalui selat itu pada Minggu dan menyebut tindakan tersebut sebagai kegiatan transit rutin melalui perairan internasional.
Kehadiran kapal perang AS di perairan dekat Taiwan itu adalah untuk pertama kalinya di tahun ini, pada saat ketegangan juga sedang meningkat antara AS dan Cina terkait masalah perdagangan dan tepat dengan berakhirnya beberapa latihan perang yang dilakukan militer Cina disekitar negara kepulauan itu yang menyebabkan adanya ketegangan antara Taipei dan Beijing.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying menyatakan Cina mengikuti pergerakan kedua kapal perang AS tersebut dengan seksama dan telah menyampaikan kekuatiran negara itu kepada Washington.
“Kami harus menyatakan, masalah Taiwan adalah masalah kedaulatan dan integritas teritori Cina,” jelas Hua kepada wartawan yang hadir dalam jumpa pers rutin di Beijing.
“Kami mendesak AS agar berhati-hati mengenai prinsip satu Cina dan menghindari tindakan yang bisa merusak hubungan Cina-AS dan perdamaian serta stabilitas di Selat Taiwan,” tambahnya.
Menteri Pertahanan Taiwan mengatakan keberadaan kedua kapal AS tersebut sudah sesuai dengan regulasi tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Seperti diketahui, Cina mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan sejauh ini belum pernah menggunakan kekuatan militernya untuk mengontrol wilayah yang dianggap sebagai provinsi yang membangkang.
Beijing berkali-kali menyatakan bahwa Taiwan adalah isu yang paling sensitif dalam hubungan Cina-AS.
Washington sejauh ini tidak memiliki hubungan formal dengan Taiwan tetapi merupakan pemasok utama persenjataan negara itu.
Ketidaksabaran Cina terhadap Taiwan mulai meningkat sejak Tsai Ing-wen dari Partai Demoktratik Pro Kemerdekaan memengangkan pemilu 2016 lalu.
ARD
Sumber: Reuters.com