Koreri.com – Angkatan Udara Amerika Serikat mengerahkan tiga pesawat pengebom B-2 Spirit (B-2s) dan 200 personelnya ke pangkalan Pearl Harbour-Hickam di Hawaii untuk melakukan persiapan perang di Samudera Pasifik, sesuai rilis yang dikeluarkan oleh Urusan Umum Angkatan Udara AS Wilayah Pasifik pada Jumat (11/1) lalu.
Tiga pesawat siluman yang berasal dari Pangkalan Whiteman tersebut diterbangkan ke Pasifik untuk mendukung misi strategis pengebom AS, yakni sebuah misi preventif untuk meyakinkan negara sekutu disekitar Laut China Selatan dan merupakan sebuah pesan tegas kepada negara yang ingin mengganggu keamanan dan ketenteraman kawasan tersebut.
“Pengerahan pesawat-pesawat tersebut ke Hawaii adalah untuk menunjukkan kesiapan kita kepada dunia internasional bahwa pengebom B-2s kami dalam kondisi siaga 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan siap melindungi kepentingan negara dan sekutu kami,” jelas Letnan Kolonel Joshua Dorr, Direktur Operasi Skuadron Pengebom ke-393 dalam sebuah pernyataannya.
“Pengerahan ini krusial untuk meningkatkan operasi antar sekutu regional kami. Persiapan ini memampukan kami untuk meningkatkan kerja sama dalam operasi serta melakukan validasi kemampuan dan kesiapan perang,” tambahnya.
Pengerahan B-2s yang mampu membawa senjata konvensional dan nuklir ini menandai kedua kalinya AS mengirimkan pengebomnya ke Hawaii.
Pesawat pengebom B-2s itu sebelumnya terbang dan berlatih bersama pesawat tempur F-22 yang didukung oleh skuadron tempur ke-199 Hawaii Air National Guard.
“Pengerahan B-2s sebelumnya ke Pearl Harbour dimaksudkan untuk menekankan fleksibilitas strategis untuk memproyeksikan kekuatan perang dari seluruh dunia,” Jelas Jenderal Stephen Williams yang merupakan seorang direktur operasi udara dan siber di markas Pasific Air Forces, pada Oktober 2018 lalu.
Ia juga menambahkan bahwa pengerahan ini untuk memastikan perairan Indo-Pasifik tetap merupakan perairan bebas dan terbuka bagi negara manapun, sebuah retorika yang selalu digunakan oleh AS sebagai aksi kontra terhadap China yang melakukan aksi klaim sepihak di Laut China Selatan.
Pengerahan terkahir ini dilakukan tepat ketika tensi mulai meningkat antara AS dan China, terutama di Laut China Selatan yang secara masif diklaim oleh China termasuk membangun pos-pos militernya.
China baru saja bereaksi secara agresif terhadap aktifitas militer AS di wilayah itu, dengan tajam mengkritik AS dan bahkan mengancam mengaramkan kapal perang milik AS.
Daratan China dilindungi oleh sistem pertahanan terintegrasi, dan beberapa pulau buatan di Laut China Selatan telah dilengkapi dengan rudal darat ke udara.
Walaupun berukuran sangat besar, karakteristik B-2s yang merupakan pesawat siluman, mampu melakukan penetrasi ke dalam wilayah musuh secara mudah dan bias menjadi ancaman terhadap aset-aset vital musuh.
Kehadirannya di Kepulauan Hawaii adalah sebuah aksi fundamental yang ditujukan untuk meningkatkan keamanan regional.
ARD
Sumber: www.businessinsider.sg | Oleh Ryan Pickrell