Koreri.com – Israel menuduh Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad bersikap anti semit setelah sang PM menolak atlit-atlit Israel berlaga dalam sebuah kualifikasi untuk Paralimpik Tokyo 2020.
Malaysia menolak untuk memberikan visa bagi atlit-atlit Israel yang dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam kualifikasi yang akan berlangsung di Sarawak Juli mendatang.
Tindakan ini dirancang sebagai gerakan solidaritas bagi Palestina.
Pada Rabu (16/1), Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah mengonfirmasi bahwa kabinet telah memutuskan untuk menolak segala keterlibatan Israel atau wakilnya dalam kegiatan yang diselenggarakan negara itu.
“Bagi saya, Ini adalah sebuah keputusan yang merefleksikan posisi tegas pemerintahan kami atas masalah terkait Israel,” tambahnya.
Pernyataan tersebut juga dikutip oleh Deputi Menteri Olah Raga, Sim Hee Kyung, yang mengatakan bahwa keputusan itu dimaksudkan sebagai protes atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap masyarakat Palestina.
Keputusan tersebut menyebabkan kemarahan Menteri Luar Negeri Israel melalui juru bicaranya, Emmanuel Nahshon yang menyebut pelarangan itu sebagai tindakan memalukan dan bertentangan dengan nilai-nilai sportifitas dan semangat olimpiade.
“Israel mengutuk keputusan yang tercetus akibat tindakan fanatik anti semit PM Malaysia,” tegas Nahshon.
Ia juga meminta Komite Paralimpik Internasional agar menekan Malaysia untuk mencabut larangan itu atau memindahkan kualifikasi tersebut ke negara lain.
Pekan ini, Mahathir mengatakan Ia tidak akan menyerah pada tekanan dan apabila atlit-atlit Israel mencoba untuk menghadiri turnamen yang dijadwalkan maka hal itu merupakan sebuah pelanggaran”.
“Jika mereka (Komite Paralimpik Internasional) ingin mengganti tuan rumah kualifikasi ini, silahkan saja,” kata Mahathir.
Malaysia, merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam dan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan paspor Israel tidak diterima di negara itu.
Mahathir diketahui sangat vokal terkait kritik terhadap Israel disbanding pendahulunya Najib Razak yang pernah mengijinkan delegasi PBB asal Israel masuk ke Malaysia selama masa pemerintahannya.
Mahathir sudah beberapa dekade dituduh anti semit dan sering melontarkan sentimennya dengan menggambarkan Yahudi sebagai “hidung mata kail” dan menuduh Yahudi menjajah dunia dengan secara proksi.
Penolakan ini bukan kali pertama dilakukan oleh Negara Jiran tersebut.
Sebelumnya pada tahun 2015, atlit-atlit asal Israel dilarang mengikuti kompetisi selancar angin di Langkawi itu.
ARD
Sumber: www.theguardian.com