as
as

Iran Luncurkan Kapal Selam Berpeluncur Rudal Jelajah

submarine 540762 640

Koreri.com – Iran meluncurkan kapal selam dengan kemampuan meluncurkan rudal jelajah yang diproduksi negara itu, Minggu (17/2) dalam sebuah parade militer tepat disaat ketegangan meningkat dengan Amerika Serikat.

Upacara peluncuran yang dipimpin Presiden Hassan Rouhani, bertempat di kota pelabuhan Bandar Abbas.

“Hari ini, Republik Islam Iran menunjukan kemampuan lengkapnya dalam pertahanan darat, udara dan lautan,” tegas Rouhani.

“Kekuatan pertahanan kami dimaksudkan untuk menjaga kepentingan negara dan tidak ditujukan untuk menyerang negara lain,” tambahnya.

Seperti dilansir dari AFP, kapal selam itu diberi nama Fateh atau Penakluk dalam Bahasa Farsi, menurut Kantor Berita Fars kapal selam baru itu adalah kapal perang perdana Iran berkelas semi-berat dan ditujukan untuk mengisi gap antara kelas ringan Ghadir dan kapal selam kelas berat yang dimiliki oleh negara tersebut.

Menurut Fars, kapal selam dengan bobot 600 ton itu dilengkapi dengan torpedo dan mampu meluncurkan rudal penjelajah serta dapat beroperasi lebih dari 200 meter di bawah permukaan laut selama 35 hari.

Amerika Serikat diketahui menarik diri dari perjanjian multi bangsa yang diteken pada 2015 pada May 2018 dan setelahnya memberikan sangsi baru.

Pasukan Revolusi Iran pada 7 Februari lalu memamerkan misil barunya dan diperkirakan mampu menjangkau radius 1000 km, menurut media mereka Sepah News.

Rudal permukaan yang dinamakan Dezful, merupakan sebuah rudal Zolfaghar yang diperbaharui dan sesungguhnya memiliki jangkauan asli adalah sekitar 700 km, menurut penjelasan Brigradir Jenderal Angkatan Udara, Amirali Hajizadeh.

Rouhani mengatakan bahwa tekanan yang dilakukan musuh, perang Iran-Irak dan sangsi-sangsi yang diberikan bagi negara adalah merupakan penyemangat bagi Teheran untuk bergantung pada industry pertahanan lokal negara itu.

“Mungkin kita tidak akan memiliki motivasi untuk membangun sektor industri pertahanan apabila terus bergantung pada pembelian persenjataan dari negara lain,” tegasnya.
Banyak pejabat penting militer dan kabinet Iran turut menghandiri upacara peluncuran itu.

ARD

as