as
as

Kejahatan di PNG: Seorang Ibu Ceritakan Kengerian Rumahnya Dirampok

Traumatized
Sumber: Jimmy Kalebe/ Thenational.com.pg

Koreri.com – Betty Kerryson menghapus air matanya ketika menceritakan kengerian yang terjadi dua minggu lalu ketika rumah keluarganya dibakar, sementara suaminya ditodong dengan senjata dan anak-anaknya kabur untuk menyelamatkan diri ketika rumahnya dibakar.

Seperti dilaporkan Media Thenational.com.pg, Ibu dari 7 anak itu kehilangan tiga rumahnya yang berharga lebih dari 100.000 kina atau sekitar 418 juta rupiah beserta harta bendanya.

Kerryson mengatakan suaminya, harus melarikan diri dan bersembunyi dalam hutan dan meninggalkannya sendiri demi keselamatannya pada malam kejadian di Desa Munum, Wampar, Morobe pada 16 Februari lalu.

Serangan itu terjadi setelah keluarganya mengonfrontasi seorang pria yang secara ilegal masuk ke pekarangan rumahnya sekitar pukul 10 malam waktu setempat.

“Saya sedang berdiri ketika orang dari sekitar desa merampok rumah kami dan mengambil barang-barang berharga,” katanya.

Ia mengatakan setelah merampok dan membakar rumah lainnya, seorang penyerang kembali ke rumahnya dan memukul kepalanya menyebabkan ia terjatuh dan pingsan di lantai rumahnya.

“Ketika semua ini terjadi dihadapan saya, semua anak dan cucu saya melarikan diri dari rumah dan kabur ke rawa hutan sagu.”

Sepanjang malam saat kejadian itu ada dua anak SMP, satu wanita dengan anaknya yang berumur satu tahun, dua anak dibawah empat tahun, dua remaja berusia kurang dari 15 tahun dan ayah mereka bersama Kerryson.

Setelah keluarganya meninggalkan rumah mereka, orang-orang dari sekitar desa kembali lagi menjarah dan mencuri barang-barang yang tersisa di malam berikutnya, jelasnya.

“Para penjarah ini, ketika mereka datang, beberapa dari mereka menggunakan topeng. Saya masih mengingat beberapa wajah dari penjarah itu. Mereka lebih dari 30 orang.”

“Mereka menggunakan senjata, parang, ketapel dan beberapa senjata lain. Ketika tiba di rumah kami, mereka mulai menembak ke udara, menyebabkan semua lari demi keselamatan mereka.”

Kerryson mengatakan keluarganya mengalami trauma karena tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi karena mereka bagian dari desa itu.

“Saya tidak melakukan kesalahan apa-apa. Saya tidak bawa sial bagi mereka yang ada di desa sehingga harus mengalami hal semacam ini,” katanya.

Kepala Kepolisian Morobe, Alex N’Drasal mengatakan kepolisian sedang mengejar mereka yang terlibat dalam kejahatan itu dan mendesak para tetua adat di Desa Munum untuk menyerahkan para tersangka.

ARD

as