Koreri.com – Belum selesai dengan coronavirus, China kembali dikejutkan dengan kemunculan virus flu burung H5N1 yang sangat patogen di Provinsi Hunan di China, berdasarkan laporan dari media Reuters.
Wabah tersebut dilaporkan terjadi di sebuah peternakan di Shaoyang, Provinsi Hunan, demikian pernyataan dari Kementerian Peternakan dan Urusan Pedesaan China.
Masih berdasarkan laporan media Reuters, dari 7.850 ekor ayam di peternakan tersebut, sekitar 4.500 mati karena wabah flu burung baru itu.
Pemerintah China mengatakan mereka terpaksa membunuh sekitar 1.828 ekor ayam karena dampak dari wabah H5N1.
Sesuai dengan laporan survei geologis Amerika Serikat, wabah flu burung diketahui sangat patogenik karena mampu membunuh unggas lainnya.
“Penyebutan kurang patogen dan sangat patogen dari H5N1 mengacu kepada kemampuan virus membunuh ternak ayam. Penyebutan kurang patogen atau sangat patogen tidak mengacu kepada seberapa besar kemampuan virus menginfeksi manusia, mamalia lain atau spesies serangga lainnya,” sesuai dengan penjelasan website USGS.
Menurut WHO, walaupun H5N1 bisa ditularkan kepada manusia, terutama melalui kontak dengan seranga mati atau lingkungan yang telah terkontaminasi, jarang terjadi antar manusia ke manusia.
VLJ
Sumber: businessinsider.sg