Koreri.com – Amerika Serikat (AS) menjadi negara pertama di dunia yang mencatat kematian lebih dari 2,000 orang dalam sehari dengan jumlah infeksi melampaui 500,000 orang.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Pada Jumat (10/4), sebanyak 2,028 orang meninggal akibat coronavirus dan menjadikan kumulatif kematian melebihi 19,000 orang di seluruh AS.
Saat negara itu sedang berduka, jumlah penduduknya yang terinfeksi virus mematikan itu bahkan meningkat melampaui setengah juta orang.
Jumlah kematian yang tinggi itu menjadikan negara Paman Sam sebagai negara dengan jumlah korban terbanyak diseluruh dunia karena telah melampaui rekor kematian di Italia dengan jumlah korban jiwa sebanyak 18,849 orang.
Seperti diketahui, negara bagian New York menjadi pusat wabah penyebaran coronavirus serta berkontribusi sebanyak separuh dari jumlah kematian di seluruh wilayah AS.
Dokter Fauci, seorang staff Gedung Putih yang ditunjuk sebagai ketua penanganan wabah virus asal Wuhan, China itu, pada Jumat (10/4) mengingatkan bahwa terlalu dini untuk melonggarkan lockdown yang diterapkan walau New York yang menjadi pusat wabah menunjukkan hasil positif dalam melawan coronavirus.
“Apa yang sedang kita lihat saat ini sesungguhnya adalah indikasi yang baik,” ujar Fauci kepada CNN.
Dokter Fauci yang mengepalai National Institute of Allergy and Infectious Diseases memperingatkan bahwa jika AS secara prematur mengakiri social distancing yang diterapkan, maka negara itu berpotensi kembali ke situasi wabah yang sangat parah.
VLJ
Sumber: Dailymail.co.uk