Koreri.com, Jayapura – Lembaga Masyarakat Adat dan Ondoafi se-Port Numbay akan membuat ritual untuk mengusir bala Coronavirus Disease (Covid-19) dari Kota Jayapura.
Wali Kota DR. Benhur Tomi Mano, MM mengatakan ritual ini akan dilakukan sesuai adat ondoafi masing-masing.
“Jadi, hari Rabu 15 April 2020 akan dilakukan ritual adat dan para ondoafi akan bicara dengan bahasa mereka di kampung, seperti dulu orang orang tua buat waktu wabah menimpa negeri ini,” terangnya di Jayapura, Senin (13/4/2020).
Dikatakan pria yang akrab disapa BTM ini, semua langkah akan dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini.
“Tim gugus percepatan pencegahan penyebaran virus ini bekerja dan para tokoh agama berdoa untuk virus ini cepat berlalu,” katanya.
BTM juga sampaikan terima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan yang bekerja dengan setia karena profesi dengan tulus iklas Tuhan lindungi semua keluarganya.
“Saya memberi semangat para pasien pasti sembuh kalau belum parah sudah ke rumah sakit, edukasi masyarakat stay at home,” ujarnya.
BTM mengingatkan masyarakat tidak boleh takut kalau ada pemakaman jenazah Covid-19 karena RS sudah melakukan penanganan secara prosedur WHO.
Terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), diakuinya, Kota Jayapura belum bisa melaksanakannya karena harus menyurati Kementerian Kesehatan RI mengingat banyak pembatasan yang harus dilakukan.
Ia mencontohkan, ojek tidak boleh jalan karena bonceng, taksi dibatasi penumpang jaga jarak, batas kota dengan kabupaten ada sweeping masker dan dilakukan Rapid Tes, yang tidak punya kepentingan dilarang masuk kota dan lain sebagainya..
“Kita perang dengan sesuatu yang kita tidak lihat. orang sekarang takut Covid karena bisa mati dan orang lapar juga bisa mati akibat dampak dari virus ini. Bagi saya hukum tertinggi adalah menangani hak asasi manusia, penyelamatan jiwa manusia adalah prioritas penting dan yang paling utama,” pungkas BTM.
OZIE
