Intake dan Kantor PDAM Keerom 7 Tahun Tak Berfungsi

Kantor PDAM Keerom

Koreri.com, Keerom – Intake pengelolaan air bersih dan kantor PDAM di Kabupaten Keerom sudah 7 tahun sejak dibangun Bupati Almarhum Celcius Watae tidak berfungsi lagi.

Akibatnya, sampai saat ini masyarakat belum bisa nikmati air bersih PDAM di Kabupaten Keerom.

Ketua Forum Peduli Pembangunan Demokrasi Papua, Panji Agung Mangkunegoro, mengatakan air bersih menjadi sumber kehidupan masyarakat Kabupaten Keerom tapi faktanya hari ini masih banyak masyarakat menggunakan sumur bor.

“Sangat disayangkan sebuah perencanaan pengelolaan air bersih yang sudah dibangun 7 tahun lalu pada saat Pemerintahan Bupati Almarhum Celcius Watae, hingga saat ini tak berfungsi,” bebernya kepada wartawan di Jayapura, Sabtu (11/7/2020).

Dijelaskan, saat mengunjungi lokasi intake bak penampungan air di Arso 3 yang kondisinya masih bagus dan terawat baik namun belum juga difungsikan.

“Masyarakat harapkan Pemerintah bisa menjawab keluhan warga soal air bersih yang sampai saat ini belum mengalir dan menikmati air bersih,” kata Niko, salah satu warga yang tinggal di sekitar kantor dan mesin pengelolahan air.

Mereka sangat mengharapkan infrastruktur yang dibangun 7 tahun lalu itu dapat diteruskan kembali di masa pemerintahan bupati Markum.

“Jadi, bangunan ini sudah di bangun sejak 7 atau 8 tahun lalu, tetapi terabaikan dan tidak berfungsi sama sekali, belum tahu pemerintahan sekarang perencanaan kelanjutannya seperti apa?” ujarnya.

Niko juga mengakui selama ini aktivitas terpantau hanya beberapa petugasnya yang rutin memanas mesinnya.

“Lalu, ada juga pembersihan rumput-rumput di sekitar dari kabupaten,” bebernya.

Niko sangat berharap kepada Pemerintah setempat serius untuk bisa melanjutkan fungsi dan kegunaan dari kantor PDAM dan intake mesin pengolahan air bersih agar masyarakat Keerom bisa menikmati air bersih.

“Kami sangat berharap kepada pemerintah agar menseriusi masalah air bersih di Keerom ini,” tegasnya.

Sementara itu, mantan Kabid Bina Marga Dinas PU Kabupaten Keerom,  Musrifa, menjelaskan sejak 2005 pihaknya ketika itu melakukan survei di sejumlah intake air, diantaranya Arso timur, Nawa, Arso 4, dan terakhir intake air di kali Skamto Arso 3.

Dari hasil survei, intake Arso 3 lah yang layak untuk dikonsumsi, sehingga di 2015 hingga 2016 dibangun   pos pengelolaan dan jaringan air bersihnya sampai dengan di bentuk sistem manajemennya PDAM.

Namun, hingga saat ini belum bisa berjalan padahal PDAM nya sudah ada, managernya sudah ada.

Semua fasilitasnya sudah di bangun mulai dari mesin pengelolahan air bersih dan instalasinya sudah sampai ke RSUD Kwaingga tetapi terbengkalai dan tidak ada kelanjutannya dari pemerintahan Bupati sekarang.

“Seharusnya saat ini masyarakat sudah bisa menikmati air bersih,” tandasnya.

OZIE

Exit mobile version