Koreri.com, Jayapura – Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw, mengatakan dua kasus pembunuhan yang terjadi di Kabupaten Yahukimo memiliki kemiripan.
“Pembunuhan terhadap Muhammad Thoyib memiliki kemiripan dengan proses pembunuhan Hendry Jovinski,” terangnya kepada wartawan, Selasa (25/8/2020).
Kapolda meyakini apa yang menimpa kedua korban bukan karena faktor dendam karena masyarakat di Papua memiliki aturan adat tersendiri.
“Alibi dan modusnya hampir identik, artinya cukup dengan seseorang memiliki mental yang kuat untuk dia melakukan penganiayaan seperti itu dan mungkin dia terlatih,” ujarnya.
Diketahui, kasus pembunuhan pertama terjadi pada 12 Agustus 2020. Saat itu korban Hendry Jovinsky yang dibonceng temannya KM, yang hendak menuju Distrik Dekai, dicegat OTK di jalan gunung.
“Saat itu pelaku menggunakan celana loreng dan berambut gimbal, sempat meminta korban memperlihatkan kartu identitasnya,” jelas Kapolda.
Namun setelah diperlihatkan justru pelaku berjalan ke arah belakang korban dan menyerangnya dengan sangkur.
Akibat kejadian tersebut, Hendry Jovinski tewas ditempat dan jenazahnya kini sudah dimakamkan di Yogyakarta.
Kemudian kasus kedua terjadi pada 20 Agustus 2020. Saat itu Muhammad Thoyib yang hendak mencari tukang pijat di Dekai dicegat OTK di jalan bandara.
“Dari hasil olah TKP, diduga korban sempat berusaha kabur namun kemudian terjatuh karena terkena panah dan akhirnya ia tewas setelah mengalami luka panah dan bacokan,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolda memastikan akan bertolak ke Yahukimo dalam waktu dekat untuk memantau perkembangan dua kasus pembunuhan sadis belum lama ini.
“Jadi, saya akan terbang ke Yahukimo untuk memimpin langsung pengungkapan dua kasus pembunuhan ini karena sangat sadis dan tidak manusiawi,” tegasnya pada wartawan di Mapolda Papua, Selasa (25/8/2020).
Menurutnya, dua kasus pembunuhan di Yahukimo ini mencuri perhatian publik apalagi menjelang pilkada serentak 11 Kabupaten di Papua.
“Ada sejumlah pejabat utama Polda Papua sudah dikirim ke Yahukimo untuk mengungkap fakta pembunuhan Hendry Jovinsky dan Muhamad Thoyid,” ujarnya.
Penyidik Polres Yahukimo masih mendalami motif pembunuhan terhadap Jovinsky dan Thoyid.
“Saya telah memerintahkan anggota di lapangan untuk menangkap hidup atau mati pelaku pembunuhan saudara Hendry Jovinsky yang merupakan Staf KPU Yahukimo. Kasus ini mencuri perhatian kami,” sambungnya.
Dikatakan, pelaku telah teridentifikasi namun masih dalam pengejaran aparat gabungan.
Dijelaskan, saat ini pengungkapan dipimpin Direktur Reskrimum Kombes Kolestra Siboro, dengan bantuan Komandan Satuan Brimob Polda Papua Godhelp Mansnembra serta Wadir Intelkam AKBP Agling Guntoro.
Kapolda menambahkan laporan sementara, motif pelaku (sehingga) membunuh korbannya lantaran sakit hati karena dipecat dari satuannya, namun ini masih ditelusuri. Sebab ada alibi dalam kasus ini berdasarkan keterangan saksi.
“Keterangan istri saksi mengatakan tidak dalam keadaan sakit ketika korban dan suaminya mengantarkan obat. Kedua, kenapa tidak ada usaha saksi untuk membela korban ketika terjadi penghadangan. Ini akan terungkap jika pelaku ditangkap,” tukasnya.
VER