Koreri.com, Jakarta – Sejak 30 April 2021 lalu sekitar pukul 19.40 WIB telah terjadi gangguan telekomunikasi akibat putusnya kabel laut ruas Biak-Jayapura, tepatnya pada posisi 280 kilometer dari kota Biak dengan kedalaman 4.050 meter di bawah permukaan laut (Mdpl).
Hingga saat ini upaya perbaikan terus dilakukan PT . Telkom, dengan mendatangkan kapal khusus bahkan telah menargetkan penyelesaian perbaikan pada 7 Juni 2021.
Hanya saja, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi saat proses penyambungan kabel sebagaimana siaran pers Kementerian Komunikasi dan Informatika RI yang diterima Koreri.com, Senin (7/6/2021).
Salah satunya faktor cuaca, yaitu adanya Siklon Tropis Choi-Wan di sekitar Samudera Pasifik sebelah utara Papua Barat-Papua sehingga menurunkan kecepatan kapal (5-7 Knots dari kecepatan normal 9 Knots) dan menyebabkan delay.
Hal ini diperkirakan menyebabkan upaya perbaikan bisa membutuhkan waktu lebih lama.
Untuk diketahui, akibat putusnya sistem komunikasi kabel laut menyababkan gangguan infrastruktur telekomunikasi di Papua sejak 30 April 2021. Diduga penyebabnya karena faktor alam, yakni longsor bawah laut.
Sebelumnya, pada 2015 lalu pernah terjadi beberapa kali kejadian kabel putus pada ruas Biak-Jayapura yang telah diidentifikasi penyebabnya. Adapun kejadian tersebut beberapanya disebabkan karena faktor alam dan alat bantu penangkapan ikan.
Akibat putusnya kabel laut ini telah berdampak pada sepertiga total trafik normal sistem komunikasi seluruh Papua, yaitu sekitar 154 dari total 464 Gbps.
Adapun area yang terdampak gangguan di Papua berada pada 4 titik, yaitu kota Jayapura, Abepura, Sentani, juga Sarmi.
Dalam menanggulangi kejadian ini, Kementerian Kominfo terus melakukan koordinasi rutin dengan PT Telkom dalam upaya penanganan dan pemulihan jaringan di wilayah terdampak.
Selain itu, Kementerian Kominfo juga telah mengirimkan surat kepada PT Telkom untuk memberikan penjaminan perlindungan bagi konsumen yang terdampak.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari PT Telkom, telah dilakukan langkah mitigasi langsung melalui aktivasi jaringan backup secara bertahap, dimulai dari layanan suara hingga layanan data yang menyesuaikan ketersediaan bandwidth.
Pada tanggal 17 Mei 2021, jaringan backup ini telah mencapai total kapasitas 4,7 Gbps, ditunjang oleh pemanfaatan link satelit sebesar 2.662 Mbps, radio long haul Palapa Ring Timur sebesar 500 Mbps, dan radio long haul Sarmi-Biak sebesar 1.600 Mbps.
Untuk mengamankan kualitas layanan pada saat proses penyambungan, Telkom juga menyediakan backup link khususnya untuk wilayah Manokwari dan Biak sebesar 40 Gbps melalui Palapa Ring Timur.
Sebagai upaya pemulihan jangka pendek terhadap kabel ruas Biak-Jayapura yang terputus, proses penyambungan kabel dan identifikasi penyebab putusnya kabel telah diusahakan sejak tanggal 1 Juni 2021 menggunakan kapal khusus.
Sebagai upaya mitigasi jangka panjang, PT Telkom telah memulai pembangunan jalur baru kabel laut Jayapura-Sarmi-Waisai sepanjang 1.141 kilometer.
AND