Ini Klaim YE Soal Terbakarnya Mapolsek Bandara Sentani

Mapolsek Bandara Sentani Terbakar

Saat itu, terang YE, Bupati Jayapura menyampaikan tentang rencana dibuatnya panggung hiburan dan stand dengan tajuk Gebyar PON XX di lapangan makam Theys H. Eluay yang akan dimulai pada 15 September dan akan berlangsung hingga penutupan iven PON XX tanggal 15 Oktober mendatang.

“Adanya permintaan untuk menggunakan tempat tersebut, selaku Ondofolo Hele Wabhouw Kampung Sereh sebagai pemilik wilayah adat, maka saya menyetujui dan juga memutuskan secara lisan untuk menggunakan lokasi tersebut. Pertimbangan saya menyetujui penggunaan lapangan makam Theys Eluay untuk acara Gebyar PON XX, karena akan menarik pengunjung dan juga berdampak bagi pendapatan masyarakat adat yang berjualan di area itu selama event PON berlangsung,” bebernya.

Pembicaraan dan juga kesepakatan lisan tersebut, lanjut YE, langsung ditindaklanjuti oleh Bupati Jayapura, di mana sore harinya fasilitas panggung didatangkan untuk dipasang di sekitar lokasi lapangan Theys.

“Namun saat persiapan pemasangan, tiba-tiba datang saudara Iryanto Ondi dengan membawa samurai bersama saudara Robert Ondi dan Edison Ondi, untuk menghentikan dan mengejar para pekerja pemasangan panggung,” bebernya.

Dalam aksi itu, Ondi Cs melontarkan pernyataan “Ini tanah milik kami, bukan tanah milik Ondofolo Yanto Eluay” dan “Bayar kami dulu sebelum dikerjakan!”

“Nah, pernyataan mereka ini disampaikan anak saya kepada saya, saat tiba di rumah usai mengikuti acara di Kotaraja bersama salah satu petinggi Polri,” sambungnya.

Karena merasa tidak dihargai dan dihormati, keputusan Yanto sebagai pemimpin tertinggi masyarakat adat Kampung Sereh dan juga sebagai pemilik wilayah adat tersebut, lantas secara spontan mengajak anak-anaknya dan juga beberapa masyarakat, untuk mencari dan mendatangi rumah dari Iryanto Ondi, Robert Ondi dan Edison Ondi.

Exit mobile version