Koreri.com – Setelah beberapa kali China mengirim pesawat tempurnya melalui zona pertahanan udara Taiwan (ADIZ), sebuah provokasi yang menimbulkan kekuatiran Amerika Serikat (AS), Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen memperingatkan konsekuensi bencana besar apabila Taiwan jatuh ke China.
“Dan mereka seharusnya mengingat bahwa jiwa Taiwan kalah, maka konsekuensinya bakal dasyat bagi perdamaian regional dan sistem aliansi demokrasi. Negara itu akan memberi sinyal bahwa dalam kontes nilai-nilai global saat ini, gaya otoritarian memiliki kuasa yang lebih besar atas demokrasi,” demikian sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri negara itu, Selasa.
Dikutip dari The Hill, Beijing selama ini berusaha menjadikan Taiwan sebagai bagian dari “Satu China” dan menghindari dialog dengan Tsai yang tetap tegas pada Taiwan berdaulat sebagai negara terpisah.
Tsai meminta agar dilakukannya pembicaraan damai dengan China dalam sebuah artikel yang mengatakan bahwa negaranya tidak ingin terlibat dalam konfrontasi militer dengan negara komunis itu.
“Namun apabila sistem demokrasi dan kehidupan masyarakatnya terancam, Taiwan akan melakukan apapun untuk mempertahankan bangsanya,” mengutip pernyataannya.
Pernyataan Sang Presiden negara kepulauan itu datang bersamaan dengan aksi Beijing yang menolak campur tangan militer AS yang disebut sebagai pemicu ketegangan.
Diketahui, China telah menerbangkan sebanyak 148 pesawat tempur ke ADIZ Taiwan dalam 4 hari berturut-turut, seperti dilaporkan oleh Reuters.
Persiden AS Joe Biden sejauh ini menjalankan kebijakan luar negeri yang fokus pada perlawanan demokrasi terhadap otokrasi, dan berjanji akan mengambil tindakan keras terhadap Beijing yang mencoba memperluas kehadiran militernya di Indo-Pasifik.
VLJ
Sumber: The Hill