Pertimbangan Multikultural, LJ : Khusus Kota Sorong Tetap 60-40

WhatsApp Image 2021 10 18 at 16.40.04
Walikota Sorong Drs Ec Lamberthus Jitmau,M.M (Foto : Istimewa)

Koreri.com, Manokwari– Walikota Sorong Drs Ec Lambert Jitmau,M.M menyatakan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018 tetap dengan perbandingan 60 per 40. Karena merupakan keputusannya dengan pertimbangan wilayah administratif yang dipimpinnya itu adalah daerah multikultural.

“Masyarakat hetrogen ada disitu (Kota Sorong), sehingga keputusan yang saya ambil juga harus merangkul semua pihak karena yang membangun itu bukan orang Papua saja, tetapi dari non Papua juga. Itu yang saya harus jaga,” kata Walikota Drs Ec Lamberthus Jitmau,M.M usai mengikuti rapat koordinasi penyelesaian seleksi penerimaan CPNS Formasi 2018 di gedung utama Kantor Gubernuran, Arfai Gunung, Manokwari, Senin (18/10/2021).

Dikatakan Lamberth bahwa Kota Sorong merupakan pusat berkumpulnya masyarakat dari berbagai identitas ras, etnis, agama dan budaya yang beragam (multikultur). Mereka (masyarakat heterogen) turut berkontribusi terhadap pembangunan di Kota Sorong.

Untuk itu Jitmau menilai bahwa, keputusannya yang menetapkan perbandingan 60 persen penerimaan dalam formasi CPNS 2018 khusus diberikan kepada Orang Asli Papua (OAP); 20 persen untuk non OAP dan 20 persen lagi diberikan kepada mereka yang dinyatakan lulus murni (OAP dan non OAP).

“Kuota yang diterima untuk formasi CPNS 2018 adalah 594 orang, dengan perbandingan 60 per 40. 60 persen untuk OAP, dan yang 40 persennya kita bagi dua lagi. Itu kita lakukan agar ada kesenjangan, karena mereka semua turut terlibat dalam pembangunan Kota Sorong,” ujarnya.

Keputusan Walikota Sorong itu telah dinyatakannya dalam rapat bersama Bupati/Walikota Sekretaris Daerah (Sekda) dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD)/Kepala Badan Kepegawaian Sumberdaya Manusia se Papua Barat.

Selain membahas penyelesaian seleksi penerimaan CPNS Formasi 2018, rapat bersama yang digelar di Ruang Multimedia Lantai 3, Kantor Gubernur Papua Barat itu, juga membahas kesiapan seleksi atau rekrutmen CPNS Tahun 2021.

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan,M.Si dan dihadiri Kepala Badan Kepegawaian Negara, Kantor Regional XVI, Manokwari, Provinsi Papua Barat.

Sebagai informasi, terdapat enam Kabupaten/kota yang belum melaksanakan pengumuman seleksi CPNS formasi 2018, yaitu Kabupaten Fakfak, Kaimana, Wondama, Manokwari Selatan (Mansel), Kabupaten Raja Ampat dan Kota Sorong.

Daerah-daerah tersebut sebenarnya sudah mengumumkan hasil, namun persentase OAP ternyata belum mencapai kuota 80 persen.

Untuk itu, Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) memberikan tambahan kuota bagi OAP agar bisa mencapai kuota minimal 80 persen.

Pengumuman seleksi CPNS formasi 2018 baru akan dan bisa diumumkan setelah kuota 80 persen OAP terpenuhi. Penentuan kelulusan dikembalikan kepada kebijakan daerah masing-masing sebagaimana ketentuan persentase yang telah ditetapkan.

KENN

Exit mobile version