PGI Imbau Ibadah Natal Digelar Virtual Antisipasi Lonjakan Covid-19

Logo PGI
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia

Koreri.com, Jakarta – Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengimbau umat Kristiani mencurahkan aktivitas perayaan Natal 2021 melalui ibadah secara virtual guna mengantisipasi lonjakan Covid-19.

“Karena Natal ini istimewa untuk umat Kristiani, jauh-jauh hari saya ingin meminta masukan agar ibadah Natal yang setahun sekali tetap berjalan khidmat dan berkualitas tanpa mengurangi maknanya,” kata Ketua Umum PGI Gomar Gultom melalui keterangan tertulis dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) yang diterima di Jakarta, Selasa (30/11/2021).

Imbauan tersebut disampaikannya menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta saran sebagai masukan kebijakan selama Natal dan Tahun Baru.

“Bersama-sama pemerintah dan masyarakat kita pasti bisa melewati masa ini. Saya harap tahun ini tidak ada gereja yang memasang tenda untuk ibadah di Jumat (24/12/2021) malam. Kalau bisa di rumah saja,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta saran sebagai masukan kebijakan selama Natal dan Tahun Baru.

Gomar pun sangat mendukung upaya dan kerja keras pemerintah dalam menghadapi masa sulit melawan pandemi Covid-19.

Ia pun mengimbau gereja-gereja agar turut serta mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga saat Natal dan Tahun Baru.

Pada 24 Desember 2021 diperkirakan Gomar sebagai momentum yang sangat krusial.

Untuk itu, PGI telah mengirimkan surat imbauan kepada tiap-tiap gereja dan meminta supaya aktivitas gereja dicurahkan secara virtual.

“Kalau ada aktivitas ibadah Jumat malam nanti untuk menyambut Hari Natal pun agar dibuat sejak sore sehingga bisa dibagi beberapa sesi. Kita imbau gereja-gereja untuk bisa mengantisipasi ini,” katanya.

Pendeta Gomar pun meminta supaya kegiatan-kegiatan ibadah dan lainnya difokuskan melalui virtual/daring. Sedangkan, untuk aktivitas ibadah Natal yang akan dilakukan di gereja menyesuaikan ketetapan ketentuan PPKM Level 3.

Ketentuan yang dimaksud di antaranya membatasi kuota jemaah antara 25 sampai 30 persen dari total daya tampung tempat ibadah dengan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan secara ketat.

Gomar mengingatkan bahwa Natal adalah spirit kekeluargaan dan kesederhanaan. Sehingga, merayakan Natal dan menyambut tahun baru bersama keluarga dalam suasana kesederhanaan itu menjadi yang terpenting dalam masa pandemi ini.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah telah mengeluarkan kebijakan terkait penetapan ketentuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 selama masa Natal dan Tahun Baru.

“Kebijakan tersebut masih akan terus dikaji dengan memperhatikan perkembangan situasi pandemi COVID-19,” katanya.

Muhadjir mengatakan situasi saat ini sedang tidak baik-baik saja. Meskipun COVID-19 di Tanah Air masih terkendali, tapi beberapa negara terutama di Eropa sedang dihantam gelombang ketiga bahkan kelima dari pandemi COVID-19 yang menyebabkan angka kasus positif hingga kematian yang meningkat secara signifikan.

“Misalnya di Belanda, Jerman, atau pun Inggris, mengalami kasus COVID-19 yang terus melonjak setiap harinya termasuk di beberapa negara Eropa bagian timur. Ditambah lagi, munculnya varian baru yang berasal dari Afrika Selatan yaitu B.1.1.529 atau Omicron,” katanya.

ZAN

Exit mobile version