Rp35 Miliar Dialokasikan Untuk Pembangunan 2 Gereja di Zona Kai Wait

Bupati Safitri Zona Kai Wait2

Koreri.com, Namrole – Bupati Buru Selatan Safitri Malik Soulisa resmi mencanangkan suatu lokasi khusus sebagai media pemersatu semua komunitas beragama dengan sebutan “Zona Kai Wait”.

Pencanangan ini dalam rangka meningkatkan rasa toleransi, persaudaraan sejati serta sarana peningkatan iman dan taqwa masyarakat di kabupaten ini.

Menandai itu, dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Gereja Protestan Maluku (GPM) Pusat Buru Selatan yang oleh Sinode diberi nama “Kai Wait” dan pembangunan Gereja Katolik Pusat Buru Selatan yang oleh Keuskupan diberi nama “Hati Kudus Yesus”.

Anggaran yang yang dialokasikan untuk pembangunan 2 rumah ibadah tersebut senilai Rp35 Miliar.

Demikian laporan yang disampaikan Melkior Soulisa, Kepala Dinas PUPR Bursel yang juga Ketua Panitia pembangunan 2 gereja pusat, Jumat (10/12/2021).

Dikatakan, latar belakang pembangunan Gereja Protestan Maluku Pusat dan Gereja Katolik Pusat Kabupaten Buru Selatan merupakan program Pemda setempat dalam rangka meningkatkan keimanan dan taqwa umat Kristiani di Fuka Bupolo tercinta ini.

“Sekaligus pencanangan lokasi ini sebagai Zona Kai Wait,” tandas Melkior.

Zona Kai-Wait ini sebut Melkior Soulisa merupaka sebuah kawasan dimana di alokasikan khusus untuk pembangunan tempat ibadah baik untuk Umat Kristiani dan Muslim serta Rumah Baleo Adat yang mencerminkan adanya rasa toleransi dan rasa kekeluargaan sebagai orang basudara yang tinggal bersama di Negeri Lolik Lalen Fedak Fena ini.

“Sebagai tali perekat persatuan dan kesatuan antar sesama sebagai wujud pelestarian Budaya Kai Wait. Yang pada hari ini dicanangkan dan ditetapkan sebagai Zona Kai Wait oleh Bupati Buru Selatan Ibu Safitri Malik Soulisa,” ucapnya.

Melkior menambahkan, sesuai dengan konsultasi dan petunjuk bersama dari Sinode dan Keuskupan langsung ditetapkan nama gereja.

“Gereja Pusat Protestan Maluku Kabupaten Buru Selatan diberi nama Gereja Kai Wait” dan Gereja Pusat Katolik Kabupaten Buru Selatan diberikan Nama “Gereja Hati Kudus Yesus”, kata Melkior Soulisa.

Alokasi anggaran untuk pembangunan Gereja Kai-Wait Buru Selatan sebesar Rp20 Miliar. Sedangkan anggaran untuk pembangunan Gereja Hati Kudus Yesus Buru Selatan sebesar Rp15 Miliar.

Selain itu, di lokasi yang sama akan dibangun juga fasilitas pendukung pembinaan umat lainnya seperti Sekretariat Lembaga Pesparawi Kabupaten Buru Selatan, Rumah Pastori maupun Kantor Klasis Buru Selatan dan pusat pembinaan keumatan lainnya.

“Pembiayaan pembangunannya secara bertahap dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah,” pungkas Soulisa.

BN

Exit mobile version