DPR-PB Minta BPJN XVII Warning Pihak Ketiga Terkait Ruas Jalan Tahota

IMG 20211221 WA0000
Anggota DPR Papua Barat Syamsudin Seknun,S.Sos.,S.H.,M.H (Foto : KENN)

Koreri.com,Bintuni– Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua Barat (DPR-PB) minta Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Manokwari memberikan warning kepada pihak ketiga untuk memperhatikan kerusakan ruas jalan Tahota – Bintuni.

Pasalnya, ruas jalan trans Papua Barat yang menghubungkan Kabupaten Manokwari Selatan dengan Teluk Bintuni selalu saja terjadi kerusakan di Tahota, namun tidak juga menjadi perhatian pemerintah dan juga pihak ketiga mempersiapkan alat berat membantu kendaraan yang tidak bisa melewatinya.

Ironisnya, sudah dibangun jembatan namun ruas jalan tersebut belum juga dapat dilewati dengan karena masih rusak parah.

Apalagi menjelang hari raya natal tahun 2021 dan menyambut tahun 2022 arus lalulintas kendaraan terbilang macet pada titik ruas jalan yang sama mengakibatkan perekonomian Kabupaten Teluk Bintuni juga sedikit terganggu karena arus mudik barang dan jasa terhambat.

Terutama pada musim hujan pasti menjadi langganan macet sehingga kendaraan yang melewati harus antri panjang berjam-jam untuk melewatinya.

Anggota DPR Papua Barat daerah pemilihan 5 Syamsudin Seknun,S.Sos.,S.H.,M.H kepada wartawan di Bintuni, Selasa (21/12/2201) mengatakan, seharusnya BPJN mengingatkan pihak ketiga yang mengerjakan pekerjaan itu untuk menyiapkan alat berat di ruas jalan tersebut untuk menjaga kemungkinan tertahan kendaraan akibat lumpur, dapat menarik atau memperlancar.

“Pada beberapa hari yang lalu saya melakukan reses ke Kabupaten Teluk Bintuni sempat tertahan di ruas jalan tahota hampir lima jam hanya ada pada satu titik, setiap tahun jalan itu bermasalah truk-truk besar juga lewat jalan itu sehingga struktur jalan tidak mampu dan mengakibatkan rusak parah,” ujarnya.

Kaka Sase, (sapaan akrabnya) meminta kepala Balan PJN XVII melakukan evaluasi tentang pekerjaan di tempat tersebut dan memberikan warning kepada pihak ketiga.

Perlu diketahui pihak BPJN kata Sase bahwa distribusi barang masuk Teluk Bintuni melalui pelabuhan laut sangat kecil, hanya satu-satunya melalui jalan darat sehingga menjadi catatan khusus untuk dipertimbangkan dan dilaksanakan.

“Distribusi barang lebih banyak lewat Manokwari sehingga ketergantungan masyarakat terhadap barang-barang jualan di Bintuni itu salah satunya dari jalan trans Papua Barat, Manokwari, Mansel dan Bintuni,” pungkasnya.

Anggota Fraksi Persatuan NasDem DPR Papua Barat ini akan menyampaikan dalam laporan reses 3 tahun 2021, kemudian meminta pimpinan dewan mengundang kepala Balai PJN XVII Manokwari untuk memberikan penjelasan kepada wakil rakyat terkait pembangunan beberapa jembatan sudah 3 tahun progresnya tidak ada kemajuan ditambah dengan ruas jalan rusak berat.

Apakah akibat dari recofusing atau apa kendalanya, para wakil rakyat perlu mendapat penjelasan secara lengkap dari pimpinan balai pelaksanaan jalan nasional, “diharapkan tahun depan tiga jembatan jadi titik central ruas jalan tahota itu bisa diselesaikan sehingga distribusi barang ke bintuni berjalan lancar,” harapnya.

Meski pun menyoroti tetapi politisi muda ini juga mengapresiasi kinerja Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVII Manokwari bersama jajarannya karena pekerjaan ruas jalan trans papua barat progresnya mengalami peningkatan, “Namun ada beberapa hal yang menjadi catatan buat Pak Kepala Balai,” tambahnya.

KENN

Exit mobile version