Fokus  

Jangan Lewatkan BIAN, Segera Datangi Puskesmas Dan Posyandu Terdekat

IMG 20220519 WA0005
Media Briefing HAKLI bersama Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat dengan Wartawan di Swiss-belhotel Manokwari,Kamis (19/5/2022).(Foto : KENN)

Koreri.com,Manokwari– Bulan Imunisasi Anak Nasioal (BIAN) adalah upaya untuk mengejar menurunnya cakupan pemberian Imunisasi rutin dan Dasar Lengkap (IDL) dikarenakan pandemi Covid 19 yang melanda 2 tahun terkahir.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat dr. Nurmawati dalam pertemuan bersama media media massa mengatakan, cakupan imunisasi dasar lengkap juga mengalami penurunan sejak pandemi COVID – 19 selama 2 tahun terakhir , yakni dari 84,1 % pada tahun 2019 turun menjadi 66,4 % di tahun 2020 dan 60,4 % pada 2021.

“Tentunya penurunan IDL tersebut sangat berisiko terjadinya KLB ( Kejadian Luar Biasa ) Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi ( PD31 ),” kata dr Nurmawati saat memberikan materi dalam acara media briefing di Manokwari, Kamis (19/5/2022) dengan tema “Ayo Sehatkan Keluarga, lewati pandemi dengan imunitas lengkap,”

Lebih lanjut dijelaskan, untuk kasus PD31 di Papua Barat , kasus positif campak atau Rubela masih ditemukan hampir di setiap tahunnya . Menurutnya penilaian risiko campak nasional , Papua Barat merupakan provinsi dengan risiko sangat tinggi .

Dimana pada tahun 2018 dan 2019 , Papua Barat juga mengalami KLB Difteri dimana terdapat kematian kasus akibat difteri pada tahun 2018 dan 2019. Selain Campak dan Difteri , menurut penilaian risiko polio nasional , Papua Barat merupakan provinsi dengan risiko tinggi .

Dalam pelaksanaan BIAN kata dr. Nurmawati, terdapat 2 kegiatan utama yakni imunisasi tambahan dengan pemberian satu dosis imunisasi campak rubella yang diberikan kepada anak umur 9 bulan sampai 12 tahun dan kegiatan selanjutnya yakni imunisasi kejar dengan pemberian satu atau lebih jenis imunisasi akan diberikan kepada anak berusia 1-5 tahun untuk melengkapi status imunisasi yang belum lengkap ketika masih bayi atau berumur dibawah 1 tahun.

BIAN di Papua Barat akan dilaksanakan mulai Mei-Juni 2022 diseluruh wilayah Provinsi Papua Barat, dengan pelayanan imunisasi selama BIAN akan diberikan di Puskesmas, Posyandu, PAUD, TK/RA , dan SD/MI. Sehingga para orang tua dan pengasuh anak dapat membawa dan memastikan anaknya untuk mendapatkan imunisasi .

Sasaran BIAN di Papua Barat, untuk imunisasi tambahan campak dan rubella pada usia 9 bulan – 12 tahun sebanyak 241.241 anak dan imunisasi kejar dengan sasaran usia 1-5 tahun diperkirakan sebanyak 51.791 untuk imunisasi IPV, 13.800 untuk imunisasi OPV, dan 20 165 untuk amunisasi DPT HB Hib . Adapun sasaran terbanyak pelaksanaan BIAN terdapat di Kabupaten Manokwari dan Kota Sorong.

“Kegiatan imunisasi tambahan campak dan rubella dalam BIAN 2022 ini sama dengan pemberian imunisasi campak dan rubella tahun 2018 yang lalu dimana pada tahun 2018 Provinsi Papua Barat menjadi provinsi pertama di luar Jawa – Bali yang berhasil mencapai cakupan 95 %,” jelasnya.

“Untuk itu, sangat diharapkan partisipasi dari stakeholder dan masyarakat untuk menyukseskan pelaksanaan BIAN tahun 2022 dan mengulang kembali kesuksesan tahun 2018 lalu demi meningkatkan status Kesehatan anak kita yang terlindung dari bahaya berbagai penyakit menular yang mematikan,” katanya lagi.

Dikemukakan, bahwa vaksin yang digunakan dalam pelaksanaan BIAN ini adalah vaksin imunisasi rutin yang selama bertahun – tahun telah diberikan ke anak – anak pada saat pemberian imunisasi ketika bayi. Jadi vaksin yang digunakan aman dan telah disuntikkan sejak dulu dan terbukti mampu memberikan kekebalan terhadap anak dalam mencegah penyakit seperti difteri, tetanus, campak, rubella, dan polio.

Agar pelaksanaan BIAN khususnya imunisasi kejar untuk melengkapi imunisasi pada anak 1- tahun , maka dihimbau kepada orang tua dan pengasuh untuk melihat atau membuka Kembali catatan pemberian imunisasi anaknya melalui Buku KIA ( Kesehatan Ibu Anak ) , jika terdapat jenis imunisasi yang belum lengkap atau tidak didapatkan ketika masih bayi maka segera mengunjungi Puskesmas atau Posyandu sehingga dapat diberikan imunisasi guna melengkapi imunisasi anak .

Perlu diketahui bahwa pemberian imunisasi telah berlangsung lama sekitar 200 tahun dan telah menyelamatkan lebih dari lima nyawa setiap menit dan mencegah hingga tiga juta kematian per tahun .

Hal ini menjadikan imunisasi sebagai salah satu kemajuan paling signifikan dalam kesehatan dan pembangunan global dalam pencegahan penyakit dan kematian pada anak – anak . Imunisasi tidak hanya melindungi individu , tapi juga dapat membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity .

Namun, ini hanya bisa tercapai jika capaian imunisasi di suatu daerah tinggi dan merata Untuk itu , kami sangat mengharapkan dukungan para pemangku kepentingan , stakeholder dan masyarakat untuk bersama mensukseskan pelaksanaan BIAN 2022 ini , dan memastikan setiap anak yang menjadi sasaran BIAN telah mendapatkan imunisasi sehingga anak – anak di Papua Barat menjadi lebih sehat dan terlindung dari penyakit berbahaya .

Karenanya pihaknya berharap, masyarakat tidak ragu mendatangi pos- pos imunisasi yang telah disediakan seperti Puskesmas , Posyandu , PAUD , TK dan sekolah SD / MI . Manokwari , 18 Mei 2022 Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat.

“Ayo lidungi anak, cucu, keponakan kita dari sakit berat, cacat atau meninggal dengan melengkapi imunisasi,” ajak dr. Nurmawati.

KENN

Exit mobile version