Konflik Antar Kampung, MSR Soroti Kinerja Pemda dan Para Raja di Malra

Anggota DPD RI Dapil Papua Barat M. Sanusi RahaningmasS.Sos .M.MS .Ip
Anggota DPD-RI Dapil Papua Barat, M. Sanusi Rahaningmas,S.Sos.,M.M,S.Ip

Koreri.com, Tual– Konflik antar warga yang terjadi di Tanah Kei, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku akhir-akhir ini membuat situasi kamtibmas di daerah yang terkenal dengan adat istiadat itu sangat mengkhawatirkan.

Salah satu kejadian yang baru terjadi di Kabupaten Maluku Tenggara yaitu saling serang antara Kampung Ohoidertutu dengan Ohoiren mengakibatkan bukan saja korban luka tetapi puluhan korban jiwa.

Meski sudah ada aparat keamanan di TKP namun semangat masyarakat kampung Ohoidertutu dan Ohoiren untuk saling serang tidak surut.

Baca Juga: Soroti Tak Tuntasnya Persoalan Kariu – Pelau, Wenno : Ini Catatan Kritis Untuk Kita Semua 

Senator Papua Barat berdarah tanah kei M. Sanusi Rahaningmas,S.Sos.,M.M,Sip mengatakan terkait dengan persoalan keamanan bukan saja tugas TNI/Polri tapi juga pemerintah daerah dan para raja di Bumi Larwul Ngabal ini.

Senator batik merah meminta persoalan konflik antar masyarakat seperti begini Pemerintah Daerah Kabupaten Malra dan para raja-raja harus turun tangan.

“Jangan hanya tau urus persoalan politik saja tetapi pemerintah Daerah dan para raja-raja harus turun selesaikan persoalan seperi begini,” tegas Sanusi Rahaningmas kepada media melalui telpon celulernya, Senin (25/7/2022).

Baca Juga: Wattimury : Bupati Malteng Diminta Segera Selesaikan Konflik Pelauw Kariu 

Sanusi optimis, ketika pemerintah daerah Kabupaten Maluku Tenggara bersama para tokoh masyarakat, Para Raja turun tangan untuk menyelesaikan persolan di Kampung Ohoidertutu dan Ohoiren.

“Para Raja itu hanya diam dan mengurus masa politik tetapi mereka punya rakyat sehingga persoalan yang terjadi di ohoidertutu dan ohoiren,” harapnya.

Dikatakan bahwa kondisi di ibu kota Kabupaten Kabupaten Maluku Tenggara belum kondusif, aparat kepolisian masih disiagakan di beberapa titik yang dianggap rawan.

KENN

Exit mobile version