Koreri.com, Biak – Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar peluncuran buku “Perahu Biak” dengan mengangkat tema “Jejak Kejayaan Bahari”.
Bekerjasama dengan Dinas Pariwisata setempat, giat peluncuran bertempat di Hotel Biak, Kamis (29/9/2022).
Kegiatan peluncuran buku ini dihadiri antara lain Asisten II Setda Biak Numfor Lot Jensenem, Dosen ITB Dr. Ira Adriati Winarno, Anggota DPRD Biak Muhammad Maka Arif serta sejumlah tamu undangan.
Asisten II dalam sambutannya menegaskan, jajaran Pemerintahan Kabupaten Biak Numfor memberikan apresiasi atas terbitnya buku pariwisata yang di launching ITB ini.
Dikatakan, ITB Bandung sangat berkontribusi mendukung program pariwisata Biak melalui penerbitan buku “Perahu Biak”. Dirinya pun berharap dengan hadirnya buku ini, pariwisata Biak dapat lebih dikenal.
Sekaligus juga, memberikan informasi tentang objek wisata unggulan dan budaya Biak.
Dosen ITB DR. Ira Adriati Winarno setelah dikonfirmasi membenarkan hal itu.
Dikatakan, ITB menerbitkan buku pariwisata Perahu Biak untuk membantu mempromosikan keindahan objek wisata kabupaten yang dikenal dengan julukan “Pulau Karang Panas” ini.
Dr Ira juga menjelaskan juga jika kehadiran buku “Perahu Biak” ini adalah untuk mendukung dan membantu penyebarluasan keindahan objek wisata di wilayah tersebut kepada wisatawan domestik maupun turis asing.
“Saya mengakui, daerah Biak Numfor ini memiliki kondisi alam yang sangat indah dan bersejarah. Sejak perang dunia ke II, Biak sudah menjadi perhatian dunia dan dikenal kaya akan tradisi dan budaya sehingga berpotensi besar untuk bisa dijadikan tempat wisata,” akuinya.
Menurut Dr Ira, buku ini merupakan bentuk pengabdian yang dilakukan ITB dalam rangka mewujudkan peranan perguruan tinggi untuk membantu permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat khususnya pariwisata Biak.
“Ketika mengunjungi Biak, saya menyadari bahwa kondisi alam di daerah ini sangat indah dan banyak sekali objek wisata yang sangat bagus untuk dikunjungi. Biak memiliki kekayaan sumber alam dan banyaknya unsur sejarah yang tersimpan di kota ini,” sambungnya.
Sayangnya, saat ini lokasi ini kurang dikenal oleh masyarakat karena akses informasi yang kurang.
Oleh karena itu, Dr. Ira berharap dengan pembuatan buku obyek wisata Biak dapat menjadi solusi tepat untuk mengenalkan potensi wisata Biak kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.
HDK