Koreri.com, Ambon – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku mendorong tenaga kesehatan harus kembali mengabdi pada daerah terpencil di Maluku yaitu dusun-dusun di wilayah Tanjung Sial, Kecamatan Leihitu dan Leihitu Barat Kabupaten Maluku Tengah dan memberikan perhatian khusus bagi tenaga kesehatan (Nakes) untuk bertugas di daerah terpencil.
Pasalnya, mereka harus diberikan tambahan insentif diluar dari gaji pokok.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Maluku Andi Munaswir kepada awak media, Jumat (7/10/2022).
“Pembangunan Puskesmas pembantu (PUSTU, red) atau Pondok bersalin Desa (POLINDES, red) itu salah satu inisiator saya sendiri karena waktu itu saya selaku Ketua Komisi IV DPRD Maluku Tengah yang menangani salah satunya bidang kesehatan,” ungkapnya.
Menurutnya, kenapa musti ada puskesmas pembantu? Karena mereka adalah dusun-dusun dari desa di Leihitu dan Leihitu Barat. Masyarakat disana kesulitan untuk berobat, periksa kesehatan, konsultasi kesehatan.
“Jadi kita perlu membangun fasilitas kesehatan di Tanjung Sial, Pulau Seram,” tegasnya.
Selain itu juga, untuk menjangkau fasilitas kesehatan yang berada pada desa-desa induk di Leihitu Pulau Ambon, masyarakat harus mengunakan kapal johnson atau ketinting.
“Untuk itu, kita perlu sekali membangun fasilitas penunjang para tenaga kesehatan,” dorongnya.
Andi juga menyinggung tekait Dinas Kesehatan yang sudah mengeluarkan surat keputusan penempatan tenaga kesehatan pada desa-desa terpencil di Maluku namun para tenaga kesehatan itu merasa keberatan.
“Saya berharap Dinas Kesehatan harus segera mencari solusi,” dorongnya.
Di samping itu, para pemangku kepentingan dapat memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi para nakes, khususnya yang menjalankan tugas di daerah terpencil
“Kenaikan gaji juga merupakan insentif afirmasi sekaligus penghargaan bagi nakes. Mengingat banyak tantangan yang dialami para nakes untuk bisa mencapai puskesmas di daerah terpencil di Maluku,” pungkasnya.
JFL