TNI Klarifikasi Klaim KST Soal Tuduhan Penyebab Kematian Mama TM : Itu Berita Bohong

Kapendam 17 Cen Kol Kav Herman Taryaman
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman, S.I.P., M.H

Koreri.com, Jayapura – TNI langsung angkat bicara menyikapi tudingan melalui pemberitaan terkait mutilasi dan penembakan seorang ibu bernama Tarina Murib (35) yang dilakukan aparat keamanan kepada masyarakat sipil pada Minggu (5/3/2023) di Kampung Pamebur, Distrik Yugumuak Kab. Puncak, Papua.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav. Herman Taryaman, S.I.P., M.H menegaskan bahwa pemberitaan tersebut adalah bohong semata atau hoax.

“Bahwa itu adalah berita bohong atau hoax yang sengaja disebar oleh pihak kelompok separatis dan simpatisannya serta kelompok provokator maupun teroris yang sengaja ingin menjatuhkan wibawa aparat keamanan yang saat ini sedang fokus bertugas melindungi masyarakat dan pencarian pilot Susi Air,” tegasnya melalui rilis yang diterima media ini, Senin (6/3/2023).

Kapendam kemudian menjelaskan terkait kronologis meninggalnya mama Tarina Murib (35) sebagaimana yang sudah diberitakan pada Jumat (3/3/2023) lalu karena ditembak oleh KST.

Selanjutnya, saat mama TM hendak evakuasi oleh aparat keamanan, tiba-tiba gerombolan separatis menembaki aparat keamanan saat proses evakuasi.

“Dan akibat serangan tersebut, menyebabkan gugurnya satu prajurit TNI dari Satgas Yonif R 303/SSM yang saat ini sudah dimakamkan di Makasar, Sulawesi Selatan,” urainya.

Kapendam menambahkan beredarnya gambar dan foto mutilasi mayat korban meninggal dunia atas nama mama TM tersebut merupakan acara adat yang sengaja dilakukan oleh pihak adat setempat karena merupakan korban penembakan dari pihak KST.

“Yang artinya acara adat dilakukan sebagai aksi balas darah untuk pengganti korban meninggal dunia,” tambahnya.

Terkait 6 warga yang terluka tembak, Kapendam memastikan semuanya merupakan korban penembakan dan penganiayaan oleh KST.

Bahkan, justru saat ini aparat TNI terus membantu proses pengobatan dan evakuasi.

“Oleh karenanya, informasi yang diberitakan itu adalah bohong atau hoax,” tegasnya.

Kapendam menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terhasut dan terprovokasi oleh pemberitaan bohong atau hoax yang sengaja disebar oleh KST dan simpatisannya.

“Karena mereka berupaya ingin menciptakan keresahan maupun menurunkan wibawa pemerintah, khususnya aparat keamanan yang saat ini bertugas melindungi masyarakat,” pungkasnya.

PDC-17

Exit mobile version