Koreri.com, Jakarta – Bupati Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiw, M.T melaksanakan kegiatan di Jakarta bertemu dengan Tim Independen Penilaian Tangguh (TIAP) LNG Project, dalam pertemuan tersebut sejumlah persoalan yang mereka bahas salah satunya terkait dampak dari Proyek LNG Tangguh di wilayah Kabupaten Teluk Bintuni.
Dikatakan Bupati bahwa pertemuan ini sudah terjadwal di Kota Bintuni, namun karena mereka semua berada di Jakarta sehingga langsung bertemu dan membahas tentang persoalan LNG tangguh.
Tim independen tersebut nantinya akan menilai sampai berakhirnya pembangunan train 3 Tangguh. “Pembangunan train 3 segera berakhir dan mungkin juga tugas tim ini akan berakhir,” kata Bupati Petrus Kasihiw kepada wartawan di Jakarta, selasa (21/3/2023)
Dalam pertemuan yang sering dilakukan itu, Bupati mengatakan pihaknya banyak memberi masukan kepada TIAP, bahwa kehadiran LNG Tangguh sebagai proyek strategis nasional sangat penting.
“Penting bagi negara, penting bagi daerah, penting bagi Teluk Bintuni, penting bagi Papua Barat. Tapi yang lebih penting adalah bagi masyarakat,” ujarnya.
Dirinya lantas mengungkapkan, jika selama ini banyak hal yang menjadi keluhan, pihaknya berupaya mencari solusi untuk menyelesaikan persoalan. Terutama yang berkaitan dengan hak-hak masyarakat adat Teluk Bintuni serta persoalan tenaga kerja, di mana hal itu sudah disampaikan.
“Mudah-mudahan ini menjadi perhatian, yang akan menjadi masukan bagi managemen LNG Tangguh ke depan, sehingga bisa lebih banyak memperhatikan keluhan-keluhan masyarakat,” ungkapnya.
Bupati juga menerangkan bahwa persoalan tenaga kerja telah menjadi isu selama ini. Sehingga pihaknya meminta agar managemen terbuka dalam rekrutmen.
“Kami ingin mereka mengundang pemda, mengundang provinsi untuk bicara dengan baik, atur dengan baik agar kita satu irama, satu bahasa dan satu penjelasan kepada masyarakat,” jelasnya.
Dengan demikian lanjutnya, tidak menimbulkan dinamika-dinamika dan gejolak di masyarakat, yang menurut Bupati keluar dari persoalan sebenarnya.
Dalam pertemuan itu, ia juga berharap apabila ada pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh masyarakat Papua khususnya Teluk Bintuni, tidak diberikan kepada pekerja dari luar.
“Kita sudah latih anak-anak kita untuk bekerja, tapi apakah itu dibutuhkan oleh BP Tangguh, dan kita selalu berkoordinasi,” bebernya.
Menurutnya, dengan apa yang telah disampaikan, tim independen menilai bahwa selama ini kerja sama antara Pemda dengan BP Tangguh telah berjalan baik. Ini terlihat dengan selesainya proyek train 3.
“Tim memberi apresiasi dan mereka akan menyampaikan pandangan-pandangan kepada managenen BP Tangguh, sesuai dengan hasil pembicaraan dalam pertemuan,” terangnya.
Dia mengingatkan masyarakat bahwa keberadaan BP Tangguh di Teluk Bintuni diperlukan, karena dapat membantu. Jika ada persoalan, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan hal-hal seperti pemalangan.
“Disampaikan saja dengan baik, supaya kita ambil langkah-langkah. Jangan sampai ada kesan bahwa kita ini anti terhadap investasi. Sebab setiap gejolak tidak ada yang mau datang untuk investasi. Jadi mari kita cari solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah,” tegasnya.
RLS