Umat Katolik Sambut Sukacita Hadirnya Uskup Jayapura di Distrik Samenage – Yahukimo

Pergumulan Panjang Selama 30 Tahun Akhirnya Terjawab

Uskup Jayapura kunjungi di Distrik Samenage

Koreri.com, Jayapura – Uskup Keuskupan Jayapura Mgr. Yanurius Theopilus Matopay You untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Distrik Samenage, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua pegunungan, Selasa (18/7/2023) lalu.

Kehadiran Uskup You ini sebagai jawaban atas kerinduan Umat Katolik di Distrik Samenage setelah melalui pergumulan panjang selama 30 tahun lebih.

Uskup You hadir bersama para pastor dari Dekanat Pegunungan, didampingi tokoh Katolik asal Samenage Elpius Hugi dalam rangka kunjungan kanonik serta melakukan misa syukuran.

Juga sekaligus memberikan Surat Keputusan atas perubahan Status Stasi Samenage menjadi Koasih Paroki Samenage yang puncaknya dilaksanakan Rabu (19/7/2023).

Peningkatan status dari Stasi menjadi Koasih Paroki untuk Samenage ini dibuktikan dengan pembacaan Surat Keputusan Pimpinan Keuskupan Jayapura Nomor. 144 / 2023 /1.4. 9.1  oleh Dekan Dekanat Pegunungan Kornelis Kopong, Pr. tentang penetapan gereja wilayah Stasi Samenage sebagai Koasih Paroki Samenage.

Keputusan ini dengan mempertimbangkan luas wilayah Paroki Kristus Penebus Hepuba dan jarak tempuh yang cukup jauh dari Stasi Samenage.

Kondisi ini kemudian membuat pelayanan pada umat di Samenage yang mayoritas memeluk agama Katolik sangatlah kurang. Kendati demikian, umat sangat gigih mempertahankan agama Katolik di Distrik Samenage, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.

Uskup Keuskupan Jayapura Mgr. Yanurius Theopilus Matopay You saat memimpin misa syukuran bersama umat Katolik di Distrik Samenage, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (19/7/2023) lalu / Foto : Ist

Peningkatan status dari Stasi ke Koasih Paroki ini disambut sukacita ratusan umat Katolik dalam ibadah misa syukur yang berlangsung di halaman depan gereja. Dan dihadiri umat dari 9 kampung dengan memiliki 6 kapela.

Mereka memberikan ayam kepada seluruh rombongan Uskup Keuskupan Jayapura dan secara khusus seekor babi buat Uskup You.

Umat kemudian memberikan sebuah busur dan panah langsung pada Uskup You yang lalu diikuti teriakan yel-yel khas masyarakat yang bermukim di daerah Pegunungan Papua.

Dihadapan ratusan umat yang hadir dalam misa syukuran itu, Uskup You berjanji kepada seluruh umat Katolik yang mendiami Distrik Samenage bahwa seusai dinaikan status dari Stasi menjadi Koasih Paroki maka kedepan akan dilaksanakan pembinaan iman dengan menerima sakramen, baptisan, komuni oleh Pastor dan Frater yang sudah menetap di Distrik Samenage.

Uskup juga berencana ke depan akan ditempatkan guru agama bagi anak-anak sekolah sebagai upaya dari pihak yayasan katolik dalam rangka memberikan peningkatan pendidikan agar watak anak-anak di wilayah Samenage berkualitas dan tidak terus tinggal dalam keterpurukan akibat sangat kurangnya pelayanan pendidikan.

Pasalnya, sekolah dasar hingga sekolah lanjutan yang ada di wilayah Samenage tidak memiliki guru.

Tokoh Umat Katolik Jayapura Elpius Hugi (kanan) saat menyampaikan sambutannya / Foto : Ist

“Hal ini harus kita upayakan melalui Katolik usai jadi Koasih Paroki Samenage,” tandasnya.

Sementara itu, Tokoh Umat Katolik Elpius Hugi yang hadir dalam misa syukuran tersebut menyatakan atas nama masyarakat menyampaikan ucapan banyak terima kasih yang tak terhingga dan apresiasi pada pimpinan Keuskupan Jayapura yang sudah memberikan sebuah anugerah besar bagi umat Katolik Samenage dengan berupa perubahan status Stasi jadi Koasih Paroki.

“Semoga melalui peningkatan status ini, wilayah Samenage secara perlahan akan terbuka dari keterisolasian. Dan besar harapan kami, melalui Katolik pelayanan dan peningkatan pendidikan kesehatan juga peningkatan kesejahteraan umat akan mulai bertumbuh di Koasih Paroki Samenage yang sudah dirindukan masyarakat selama ini. Tetap teguh memegang Katolik,” harap pria yang juga merupakan tokoh masyarakat adat Kurima Tengah.

Usai ibadah misa syukuran bersama umat Katolik Koasih Samenage, dilanjutkan jamuan makan hasil bakar batu bersama yang sudah merupakan tradisi adat dari seluruh masyarakat yang mendiami Pegunungan.

Tarian adat sebagai ungkapan syukur masyarakat dengan penuh sukacita menutup acara tersebut walaupun kabut tebal dan rintik hujan yang menutupi lembah dan gunung di Distrik Samenage.

RIL

Exit mobile version