Di Momen Peresmian SLC-GPM, Menteri Bahlil Beberkan Banyak Hal

IMG 20230731 WA0000

Koreri.com, Ambon -Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengakui hubungannya dengan mantan anggota DPR RI DR. Michael Wattimena, SE, SH, M.M, selama ini sangat dekat.

Bahkan saking dekatnya, apapun perintah pria yang akrab disapa Bung Michael Wattimena (BMW) selalu dituruti, termasuk menghadiri peletakan batu penjuru pembangunan Sitanala Learing Center (SLC) Gereja Protestan Maluku (GPM) di kawasan Gereja Rehoboth, Kelurahan Kudamati, Kota Ambon, Minggu (30/7/2023).

Padahal, kata mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu, dirinya bersama sejumlah Menteri terkait baru kembali dari Negara Cina, menemani Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan, Sabtu (29/7/2023).

“Turut hadir BMW. Beliau, sahabat lama saya, saudara saya yang pernah berjuang bersama-sama saya, sejak masih aktivis sampai menjadi pejabat, sapa saudara saya BMW,”kata Bahlil, ketika memberikan sambutan usai meletakan batu penjuru Pembangunan SLC GPM.

“Bapak dan ibu semua, BMW adalah sahabat akrab saya. Kami sahabat sejak masih bersama-sama menjadi aktivis di HMI, kemudian beliau di GMKI. BMW menjadi anggota DPR RI dua periode (2009-2014 dan 2014-2019), mewakili Provinsi Papua Barat. Telah banyak karyanya membangun Papua, Papua Barat dan termasuk di Maluku,” tuturnya.

Meski begitu, dia mengaku, hubungannya dengan BMW sampai sekarang sangat dekat sekali.

”Dan karena diintimidasi BMW, meski saya baru kembali dari Cina kemarin, tapi malamnya saya harus datang ke Maluku, karena BMW telepon saya terus.

Jadi memang jadi Junior itu tidak enak. Memang ada 2 mazhab di organisasi Cipayung, setiap perintah senior dan apapun keinginan senior wajib hukumnya untuk dijalankan oleh junior,” sebutnya.

Apalagi, ingat Bahlil, sebagai senior tidak pernah bersalah. Namun, ingat dia, di pasal dua, jika senior dinyatakan bersalah kembali ditinjau pasal satu.

”Itulah yang sementara diterapkan BMW melakukan intimidasi kepada saya. Meski saya sebagai Menteri tapi selalu dibawah tekanan,” bebernya.

Bahlil menambahkan, terkait dengan pembangunan SLC GPM banyak disampaikan Sekda Maluku dan Ketua MPH Sinode GPM.

Namun, Menteri Bahlil menceritakan kiprah YPPK D YB Sitanala berkaitan dengan sumber daya manusia.

“Ini sebuah kesaksian yang datang dari seseorang yang mengalaminya. Kalau di Gereja ada firman Tuhan, ada juga kesaksian yang pernah dilaluinya,” ingatnya.

Menteri kelahiran Banda, Kabupaten Maluku Tengah ini mengaku, dulu biasanya dari kampung di Banda ke Ambon dengan perahu boat.

“Perahu boat itu, perginya tidak tahu kapan pergi, tergantung angin. Biasanya perahu berlabuh di Mamoking Tulehu. Dulu kalau ke Masohi naik Motor Cemerlang,” tuturnya.

Diakui, setelah menamatkan pendidikan sekolah dasar, dirinya berangkat ke Kabupaten Fakfak Papua.

”Kebetulan papa saya disana. Disana saya lanjut SMP di Fak-fak. Saya ketika itu masuk SMP dibawah naungan YPPK Sitanala.

Saya sekolah selama tiga tahun. Bagi saya firman Tuhan Alkitab dan Alquran tidak ada yang salah.

Semuanya sama,” tegasnya.
Bahlil menjelaskan, YPPK dalam perjalanannya tidak mengabdikan diri di tanah Maluku. Namun, ingat dia, tapi di seantero bumi Papua.

“Peradaban manusia lebih banyak berkontribusi oleh tuan guru, tuan guru dari Maluku lewat YPPK. Jadi menurut saya, kontribusi YPPK kaitan dalam pemberian ilmu pendidikan sudah sangat luar biasa,” kagumnya.

Bahlil mengakui, menjadi Menteri bagian dari godokan YPPK.

“Bayangkan dulu, sekolahnya sangat sederhana sekali. SD masuk pagi. SMP masuk siang di sekolah yang sama. Saat itu kalau terlambat masuk sekolah kita disuruh ambil baju bekas untuk hapus papan tulis. Kita juga kalau buat salah dipukul pakai baju sehingga muka putih semua,” tuturnya.

Namun, saat ini diakuinya, pasti masuk kasus kekerasan. Padahal, ingat dia, saat itu bagian dari pembangunan karakter.

“Buktinya, anak-anak saat itu otaknya sangat bagus-bagus. Saya punya keyakinan, kalau ada anak Maluku ke Gereja dan Masjid, sampai ke Jakarta lewat dengan anak-anak ada perkelahian, tapi itu dalam konteks positif,” tandasnya.

Untuk itu, dia mengaku, ketika Ketua MPH Sinode GPM dan Ketua panitia pembangunan SLC GPM menemuinya di Jakarta, dirinya menyebut bukan Bahlil sebagai Menteri yang akan menyumbang.

”Tapi, Bahlil sebagai alumni SMP YPPK. Tuhan memberikan banyak hal kepada saya. Saya kira anak-anak yang dibesarkan lewat proses pendidikan yang ada, maka baik diminta maupun tidak diminta harus diberikan yang terbaik. Ini bagian dari perpuluhan yang saya miliki,”sebutnya.

Karenanya, dia minta untuk orang Papua dan Maluku menghentikan perbedaan dan perkelahian.

“Jangan pakai politik panjat pohon Pinang. Satu lari naik, ramai-ramai kasih turun. Kita harus bergandengan tangan,” imbuhnya.

Bahlil membandingkan Provinsi lain sudah maju seperti Sumatera, Jawa, NTT, sudah maju.

”Kita harus introspeksi. Sumber daya kita banyak, tapi kenapa kita tidak maju? Proyek Strategis Nasional (PSN) hampir semua wilayah ada. Maluku tidak jalan-jalan. Maluku ini semua orang pintar. Cuma kadang-kadang bakumalawang juga,” tudingnya.

Apalagi, tambah dia, dirinya menemani Presiden Joko Widodo baru kembali dari Negara Cina.

“Kita mendorong semua investasi masuk di sejumlah wilayah dalam rangka menciptakan lapangan pekerjaan. Tidak mungkin program jalan dari APBD. Berapa APBD Maluku? Berapa APBD Kabupaten dan kota? Biasanya APBD tercurah bagi gaji dan operasional. Sisanya baru pembangunan,“ ungkapnya lagi.

Karenanya, lanjut dia, jika investasi tidak dibangun, siapa yang akan membangun negeri ini.

“Didunia manapun, investasi dijadikan sebagai instrumen pembangunan ekonomi wilayah.

Apalagi, tadi ada perusahaan yang menyumbangkan 500 unit komputer. Kalau 1 unit komputer Rp 15-16 juta. Nah, itu sudah berapa miliar. Nah, kalau banyak perusahaan seperti itu masuk di Maluku. Makanya, mari kita berikan ruang kepada investasi,”ajaknya.

Diakui, penciptaan lapangan pekerjaan, tidak hanya Pegawai Negeri Sipil. Biasanya, selesai kuliah langsung melamar jadi PNS.

”Tapi, berapa PNS yang diterima.

Lulusan perguruan tinggi dan penerimaan PBS tidak sebanding. Makanya, ini menjadi tantangan bagi kita semua. Sebagai putra daerah, saya ikut bertangung jawab secara moral terhadap pembangunan di wilayah ini,” paparnya.

Menutup sambutanya, Menteri Bahlil berharap, BMW yang juga maju merebut kursi DPR RI dari daerah pemilihan Maluku, bersama sejumlah calon lainya terpilih untuk ikut membangun daerah ini lebih baik kedepan.

”Ini agar kita sama-sama bergandengan tangan membangun negeri seribu pulau ini, untuk menuju kejayaan dan kesejahteraan rakyat Maluku,“ pungkasnya.

Hadir pada kesempatan itu, Menteri PUPR diwakili Kepala Balai Sarana Pemukiman Maluku, Deputi I KSP, Kapolda Maluku, Gubernur diwakili Sekda Maluku, perwakilan Forkopimda, Ketua Sinode GPM, Ketua Klasis GPM se Maluku, Penjabat Wali Kota Ambon, Penjabat Bupati Maluku Tengah, dan tamu undangan lainnya.

RIL

Exit mobile version