Koreri.com, Manokwari – Ketua Dewan Kesenian Nasional Daerah (Dekranasda) Papua Barat, Roma Megawanty. S. Kom. M. Si mengingatkan bahwa pernikahan usia dini menjadi salah satu penyebab stunting.
Hal itu disampaikannya saat melakukan tatap muka dengan Mama-Mama Papua yang tergabung dalam Forum Perempuan Melanesia Kabupaten Manokwari, Jumat (25/8/2023).
Dalam tatap muka itu, Dekranasda PB mensosialisasikan tentang stunting bagi Mama-mama Papua.
Dalam paparannya, Roma Megawanty di kesempatan itu mengatakan stunting dapat terjadi kepada anak sejak masa proses reproduksi oleh seorang ibu hamil.
Resiko stunting dapat terjadi pada kehamilan usia dini yaitu pada ibu dengan usia dibawah 19 tahun atau pernikahan dini, dimana sesuai dengan UU Perkawinan usia minimum adalah 19 tahun.
Pernikahan dini seringkali menjadi masalah kedepannya karena seorang ibu belum siap baik dari sisi mental maupun fisik dalam mengasuh dan mendidik anak.
“Kisaran 45% penyebab stunting adalah pernikahan dini. Mama yang menikah di usia 14-15 tahun, di zaman sekarang ya. Kalau jaman dulu mungkin masih sehat karena makanan dan minuman cenderung organik, belum mengenal makanan dan minuman yang serba instan.
Kalau zaman sekarang, dengan serangan makanan dan minuman instant, kesehatan dan kecukupan gizi menjadi isu terhadap pertumbuhan dan kesehatan remaja,” sambungnya.
Selain itu, Roma Megawanty juga memberikan tips kepada Mama-mama Papua untuk mempertahankan ekonomi rumah tangga seperti pemanfaatan pekarangan rumah, dengan menanam sayur-sayuran dan obat-obatan.
“Jadi berbicara tentang masalah kemiskinan, masalah ekonomi lemah, saya pikir ibu-ibu di depan saya ini adalah pejuang-pejuang hebat. Jadi remaja putri jangan malas bantu mama mu ya. Saya punya pengalaman ketika kanak-kanak sampai remaja, membantu mama di dapur dan menanam apotik hidup di pekarangan belakang rumah juga memelihara ayam. Sehingga kebutuhan vitamin dan protein terpenuhi dari pekarangan rumah sendiri,” terangnya.
“Untuk mama-mama yang berusaha makanan ataupun UMKM lainnya, jangan lupa untuk melengkapi perijinan seperti Nomor izin usaha (NIB), izin HAKI dan BPOM. Agar produk mama-mama teruji kualitasnya dan memiliki daya saing. Apabila kesulitan dengan pembiayaan perijinan, selama dokumen sudah dilengkapi, kami Dekranasda Papua Barat siap membantu,” janjinya.
Selain memberikan motivasi dan semangat kepada Mama-mama Papua untuk tetap optimis dalam menatap masa depan, Pj. Ketua TP PKK PB ini juga mendengarkan aspirasi dan curhatan Mama-mama Papua tentang harapan mereka untuk kedepannya.
RLS