Soal Pengungsi di Maybrat, Begini Penjelasan Pj Bupati Rondonuwu

IMG 20231014 WA0018

Koreri.com, Sorong – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mohammad Tito Karnavian menggelar rapat terbatas (Ratas) dengan sejumlah kepala daerah di Provinsi Papua Barat Daya (PBD), Jumat (13/10/2023).

Ratas secara tertutup itu berlangsung di Hotel Aston Sorong dihadiri Pj Gubernur PBD Muhammad Mu’sad, Pj Wali Kota Sorong Septinus Lobat, Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso, Pj Bupati Maybrat Benrhard Rondonuwu, Bupati Sorong Selatan Samsudin Anggiluli dan sejumlah pejabat Pemerintah daerah.

Salah satu yang menjadi pembahasan terkait pengungsi di Kabupaten Maybrat.

Kaitannya dengan itu, Pj Bupati Maybrat Benrhard Rondonuwu pun memberikan penjelasan kepada awak media saat dikonfirmasi seusai ratas.

Kaitannya dengan itu, Pj Bupati Maybrat Benrhard Rondonuwu pun memberikan penjelasan kepada awak media saat dikonfirmasi seusai ratas.

“Pak Menteri dalam ratas sudah jelaskan beberapa hal yang harus kami lakukan dengan Pemerintah provinsi dan kami Kabupaten Maybrat. Berikut, mungkin rekan-rekan sudah lihat, kami bersama seluruh jajaran Forkopimda juga sudah sampai ke Ayata. Mungkin bisa dilihat kondisi di sana,” ungkapnya.

Kemudian, lanjut Penjabat, memang masih ada sekitar 3 wilayah distrik yang karena akses di sana membuat pihaknya belum dapat dijangkau.

“Sehingga saudara-saudara kita itu masih terkonsentrasi di Aifat Selatan. Yang dekat-dekat Aifat Selatan, mereka di Kisor dan sekitarnya yang dekat-dekat dengan Faan Kahrio, Same Rakator atau Ayata mereka berkumpul di situ. Saya pikir kalau kami sudah laporkan ke pa Menteri nanti ada tindak lanjut dari Pemerintah untuk itu,” lanjutnya.

Disinggung soal kabar 136 pengungsi yang dilaporkan meninggal dunia oleh Komnas HAM, Penjabat memastikan akan mendata ulang atas hal itu.

“Kami akan mendata ulang! Jadi setelah ini kami akan rapat mendata ulang. Kita akan cek memang di seluruh kampung dan distrik yang ada di lima distrik besar, apakah itu memang? Dan kemudian kita akan mencari untuk mendapatkan data, yang meninggal itu siapa-siapa? Karena apa? Dan mereka itu di mana? Kita akan cek lagi supaya benar-benar nanti clear,” tandasnya.

Penjabat juga menanggapi soal keberadaan banyaknya pos pengamanan yang kabarnya membuat pengungsi belum kembali.

Dijelaskan, pihaknya telah melakukan pertemuan di Samosiret (gedung Pemerintah Maybrat) bersama pengungsi pada 2022 lalu terkati permintaan jaminan keamanan.

“Jadi di tahun yang lalu kami bersepakat itu kalau tidak salah bulan September atau Oktober. Salah satu permintaan dari masyarakat yang akan pulang adalah jaminan keamanan. Itu yang pertama,” bebernya.

Intinya bahwa warga Pengungsi ini menyampaikan keinginan untuk pulang asalkan Pemerintah menjamin keamanan.

“Dasar dari itulah, saya dan teman-teman bermohon agar jaminan keamanan itu bisa dipastikan oleh Pemerintah tentunya lewat negara dengan datangnya TNI dan Polri untuk memberikan jaminan keamanan.

Setelah jaminan keamanan masuk, permintaan yang kedua adalah jaminan untuk membuat jalan, kami buat jalan. Yang ketiga apa, dukungan bahan makanan. Kami buat juga dukungan untuk itu sehingga mungkin kalau dilihat yang terbaru kemarin, jalan sudah sampai ke Ayata. Jadi mereka sudah bisa pulang nanti,” tandasnya.

Penjabat mengaku pihaknya menargetkan pengungsi bisa dipulangkan pada Desember 2023 nanti.

“Kalau seumpamanya memang kalau target kita sampai bulan Desember ini berarti Aifat Timur bisa pulang. Itu yang terjauh. Jadi Aifat Timur karena kita sudah anggarkan untuk APBD Perubahan ini kita membuat jalan dari Ayata sampai ke Aisa. Kalau Aisa sudah terbangun, berarti yang bisa pulang seluruhnya itu adalah Aifat Selatan, Aifat Timur Tengah dan Aifat Timur,” sambungnya.

Sedangkan yang agak sulit, kata Penjabat adalah Aifat Timur, Aifat Timur Jauh dan Aifat Timur Selatan.

“Mungkin kalau rekan-rekan dengar dengar itu agak sulit di sana. Itu nanti akan kita atur di APBD Induk 2024. Mudah-mudahan dibantu Pemerintah provinsi dan bahkan dari pemerintah pusat supaya jalan dari Susumuk ke Moskona itu kalau terbuka, kita akan lebih gampang lagi,” harapnya.

Karena masih terdapat 3 distrik yang hingga saat ini tidak ada jalan yaitu Aifat Timur Selatan, Aifat Timur Jauh dan Aifat Timur.

“Itu yang kita targetkan. Targetnya dari Aifat Timur sampai Aisa,” pungkasnya.

KENN

Exit mobile version