Koreri.com, Manokwari – Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) pada wilayah Wasirawi, Kali Kasih dan sejumlah titik di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya (PBD) menjadi fokus perhatian Kapolda Irjen Pol Johnny Eddizon Isir,S.I.K.,M.T.C.P dalam kepemimpinannya.
Meski baru sebulan menjabat Kapolda PB, namun komitmen anak asli Papua ini untuk memberantas aksi kelompok penambang ilegal yang merusak lingkungan di wilayah hukumnya sudah menjadi tekad bulatnya.
Dalam keterangan persnya kepada wartawan di Mapolda Papua Barat, Rabu (10/1/2024) Kapolda menegaskan tidak akan memberikan ruang sedikit pun bagi para penambang ilegal yang menggunakan alat berat melancarkan aksinya merusak lingkungan di lokasi Wasirawi dan sejumlah titik yang sudah terdeteksi.
“Kita akan fokus dan segera dalam waktu dekat menertibkan semua penambang ilegal yang pakai alat berat yang kebawa apalagi gunakan batu sinar bar atau mercuri itu. Kalau yang dulang biasa, silahkan saja,” tegas mantan Kapolres Manokwari itu.
Isir menegaskan perlu ditertibkan penambang ilegal menggunakan alat berat karena sudah merugikan masyarakat setempat dan juga merusak lingkungan. Kemudian saat meninggalkan tempat tersebut, dampaknya dirasakan warga setempat.
Ironisnya, Kapolda Isir mengaku menerima laporan bahwa masyarakat penerima pembangian hak ulayat hanya terima uang Rp300 juta dari aktivitas penambang ilegal. Para pemain besar ini tidak memikirkan dampak kerusakan lingkungan kedepan.
“Masyarakat tidak kemana-mana, menikmati lingkungan yang rusak akibat ulah alat berat itu, makanya saya ajak masyarakat jangan berpikir pendek tapi harus pikir panjang kedepan, Saya minta masyarakat harus berpikir panjang,” tegas Johnny Eddizon Isir.
Bentuk Timsus
Untuk memaksimalkan penertiban aktivitas penambang ilegal tanpa izin itu di wilayah hukum Polda Papua Barat Kapolda akan segera dilakukan oleh tim khusus (timsus).
“Saya sudah perintahkan untuk dibentuk timsus yang akan turun langsung melakukan penyisiran dan penertiban di seluruh titik lokasi PETI,” ujar mantan ajudan Presiden Jokowi itu.
Tim khusus Polda Papua Barat ini lanjut Isir menjelaskan akan bekerja setelah agenda Pemilu 14 Februari 2024.
“Setelah Pemilu 14 Februari, saya pastikan timsus Polda turun ke lokasi. Kami hajar itu (penambang ilegal),” tegas Johnny Isir.
Kapolda mengakui bahwa pihaknya telah mengantongi data dan informasi tentang ratusan alat berat (ekskavator), serta bahan kimia berbahaya seperti merkuri yang dipakai para penambangan ilegal.
Jenderal polisi beprangkat bintang dua itu mengajak pemerintah daerah, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda di Papua Barat untuk mengedukasi masyarakat terutama pemilik hak ulayat.
Kesadaran dan pemahaman masyarakat terutama pemilik hak ulayat, merupakan faktor penting keberhasilan memberantas seluruh aktivitas pertambangan ilegal.
KENN