Koreri.com, Ambon – Progres pengerjaan sejumlah jalan maupun jembatan yang di tangani oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Maluku melalui Kasatker PJN Wil III di Kabupaten Maluku Barat Daya telah rampung 100 persen.
Diantaranya jalan dan jembatan di Pulau Babar dan Pulau Marsela.
Hal itu disampaikan PPK 3.3 Melky Hitijahubessy kepada Koreri.com, di ruang kerjanya, Rabu (10/1/2024).
“Jadi kalau soal reservasi jalan pulau Marsela itu sudah selesai dan itu multi yers dari 2022 sampai 2023 dan bulan september kemarin 100 persen. Dan pulau Babar itu ada satu jembatan yang kita kerjakan itu juga sudah selesai 100 persen di bulan Agustus tahun kemarin, sedangkan reservasi jalan di pulau Babar 2 itu juga sudah selesai pada 9 Desember 2023 kemarin,” rincinya.
Kendati demikian, Melky mengaku jika masih tersisa satu jalan yang masih dalam proses pengerjaan.
“Ada satu paket multi yers kita yang belum selesai dan itu untuk pekerjaan reservasi jalan di pulau Babar, Tepa, Masbuar dan Lethurun 1. Itu dari 2022, 2023 sampai 2024 dan pekerjaan ini akan selesai di akhir April 2024,” sambungnya.
Menurut Melky, progres pekerjaan di pulau Babar 1 ini telah mencapai 84 persen.
“Jadi tinggal 16 persen lagi sudah selesai, sedangkan untuk pengaspalan itu sisa 4 kilo meter, dengan rencana akhir April ini 4 kilo meter itu sudah selesai,” tandasnya.
Melky memastikan untuk status jalan Nasional di pulau Babar dan Pulau Marsela telah selesai seluruhnya dan tidak ada lagi yang dikerjakan di tahun ini.
“Kalau soal kendala saat kita kerjakan jalan untuk sisa jalan di pulau Babar 1 ini yang di hadapi cuma cuaca baik gelombang laut maupun hujan. Memang itu membuat kita sedikit terlambat pekerjaan. Tetapi kalau soal pemalangan maupun sasi memang itu ada saat awal kerja di sana itu ada, tetapi setelah kita bicara dengan masyarakat dan di berikan pegertian oleh pihak Pemerintah desa di sana maka mereka bisa mengerti dan pekerjaan jalan bisa berjalan hingga selesai dengan baik,” bebernya.
Melky menuturkan, soal koordinasi tentang pemalangan lahan maupun sasi ini sebenarnya Pemerintah Kabupaten sejak awal sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar saat pekerjaan berjalan tidak ada lagi pemalangan.
“Apalagi jalan yang kita kerjakan ini juga untuk mempermudah akses transportasi pada masyarakat yang ada di sana,” tuturnya.
Melky pun berharap pekerjaan jalan bisa dilaksanakan dengan lancar tanpa ada aksi pemalangan atau sasi oleh masyarakat.
“Karena kalau dengan cara-cara seperti itu maka akan berdampak buat kita, karena kontrak kita ini juga terbatas. Maka kita harapkan tidak ada lagi permasalahan seperti ini. Dan bukan saja di pulau Babar, tetapi saya berharap itu kedepan bisa di lihat semua daerah yang ada di Provinsi Maluku,” pungkasnya.
JFL