Ternyata Ini Jadi Pemicu Rentetan Kontak Tembak di Intan Jaya

IMG 20240125 WA0013
Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI. Izak Pengemanan saat memberikan keterangan pers di Makodam XVII/Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Rabu (24/02024) / Foto: VER

Koreri.com, Jayapura – Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI. Izak Pangemanan, mengatakan rentetan kontak tembak TNI-Polri dan KST di Intan Jaya akibat isu hoax.

Hingga kemudian memicu gangguan keamanan dimana KST Intan Jaya menyerang pos TNI dan membakar rumah warga.

“Jadi, kontak tembak ini dimulai 19 Januari 2024 kelompok separatis teroris (KST) menyerang pos Brimob di Mamba dan satu personel Brimob Steve Karamoy gugur,” kata Pangdam dalam keterangan pers di Makodam XVII/Cenderawasih, Kota Jayapura, Rabu (24/1/2024).

Kemudian, pada tanggal 20 Januari 2024 KST menyerang Batalyon 330 dan karena diserang, ada balasan sebagai pembelaan diri dan tembakan terbidik hingga menyebabkan 2 orang KKB luka tembak yakni Oni Kobogau dan jaringan Belau.

“Kemudian mereka marah dan membakar satu rumah dinas,” ujarnya.

Pada tanggal 21 Januari, KST kembali menyerang Pos TNI di Mamba Atas. Merespon itu, Batalyon 330 dan jajaran terlibat kontak tembak hingga satu KST atas nama Yusak Sondegoue.

Tak terima, KST marah dan membakar satu rumah dinas Pemda setempat.

KST kemudian melanjutkan aksinya pada tanggal 22 Januari dengan menyerang kembali pukul 15.00 WIT hingga memicu kontak tembak dengan aparat keamanan di Mamba Atas hingga satu anggota KST tertembak mati yakni Zakues Sondegau.

KST juga membakar 4 rumah bantuan Pemda setempat.

Tanggal 23 Januari 2024, KST kembali menyerang Batalyon 330 di Mamba Atas hingga memicu kontak tembak.

Dilaporkan 2 KST tewas atas nama Melkias Mapani dan Harui Satu Mandagani.

“Jadi, total satu angota Brimob dan 4 KKB KST gugur. Sedangkan 3 separatis luka tembak,” ujarnya.

Rentetan aksi kontak tembak TNI-Polri dan KST ini dipicu karena adanya isu hoax yang berkembang di Kabupaten Intan Jaya bahwa dalam patung Yesus yang dibangun ada bom. Apabila diledakan maka seluruh masyarakat Intan Jaya mati.

“Jadi, isu pertama di kalangan mereka (KST) sebarkan bahwa di dalam patung Yesus ada bom apabila diiledakan seluruh masyakarat Intan Jaya mati,” kata Pangdam.

Padahal rangkaian program dibuat Batalyon 328 patung salib gereja Antokia dan batalyon pengganti 305 membangun gereja di Mamba dan batalyon 330 menggantikan 305 meneruskan pembangunan dengan membangun patung yesus dan kenapa ini dilakukan?

“Kami (TNI) ingin memperkuat persatuan di tanah ini dan kita tak mau ada kekerasan dan pertumpahan darah dan ada pihak yang menyodorkan isu dan patung Yesus berisi bom,” jelas Pangdam.

Selain itu, kata Pangdam, juga isu Blok Wabu yang isunya belum ada sosialisasi, komunikasi dan Pemda sudah mengeluarkan pernyataan hingga kemudian masyarakat bereaksi diajak untuk menolak.

“Dua isu ini berkembang dan menyebabkan kontak tembak,” sambungnya.

Namun saat ini situasi di Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah berangsur pulih, pasca sejumlah aksi kekerasan yang dilakukan KSTP.

Aktivitas berangsur normal dan masyarkaat yang sebelumnya mengungsi telah kembali ke rumahnya masing-masing.

“Situasi saat ini di Intan Jaya normal. Tak ada kontak tembak lagi, kegiatan berangsur pulih. TNI berjaga dengan aparat di sana untuk keamanan kembali berangsur baik,” kata Pangdam.

Langkah Kodam XVII/Cenderawasih adalah melindungi masyarakat dan tidak boleh ada korban.

TNI tegas Pangdam akan menembak secara terbidik dan tak ada masyarakat sipil yang tertembak. Dan jika ada masyarakat sipil yang tertembak akan diobati dan sudah pasti bukan dari TNI.

“Kalau tembakan TNI semua terbidik dan sasaran terpilih dan kita jamin tidak akan salah tembak. Kita amankan masyarakat dengan mengungsikan mereka agar aman dan terlindungi, dilayani sampai situasi normal,” pungkasnya.

VER

Exit mobile version