Koreri.com, Jayapura – Tinggal menghitung hari menuju gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) pada 14 Februari 2024 mendatang.
Sejumlah kalangan pun menyampaikan harapannya agar pesta demokrasi lima tahunan tersebut berjalan dengan lancar, aman dan damai.
Salah satunya sebagaimana disampaikan Herman Yoku selaku Tokoh Adat Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
“Selalu tokoh adat Papua, saya mau menyampaikan beberapa hal terpenting bagi seluruh warga negara Indonesia khususnya yang ada di Papua. Ini masalah pesta demokrasi yang tinggal beberapa hari ke depan. Jatuhnya di tanggal 14 Februari 2024 bertepatan dengan Hari Kasih Sayang,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan yang di terima Koreri.com, Selasa (30/1/2024).
Momen yang bersamaan ini merupakan pertanda bahwa Pemilu dimana masyarakat menggunakan hak pilihnya yang juga pada hari yang sama, merupakan kasih sayang ibu, kasih sayang istri, kasih sayang saudara dan lain sebagainya.
“Maka saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya yang ada di Papua, mari bersama-sama kita mendukung pelaksanaan pesta demokrasi 14 Februari 2024 di Papua dengan damai, aman, tertib dan benar-benar menghasilkan hak suara kita untuk pembangunan ke depan, secara khusus pembangunan otonomi khusus untuk Papua dan secara umum pembangunan Nasional secara berkelanjutan,” ajak Herman Yoku.
“Karena kita hidup sebagai warga negara, kita taat akan hukum, kita taat akan undang-undang. Dan seluruh wilayah, kita harus jaga bersama-sama dalam pelaksanaan Pemilu agar berjalan damai, tertib, aman, rahasia serta bebas dari segala hambatan,” tandasnya.
Walaupun, diakui Herman, adanya isu yang berkembang bahwa penyelengaraan Pemilu sebagian akan diboikot oleh oknum-oknum tertentu.
“Sekali lagi saya imbau bahwa sebagai warga Negara yang baik, marilah kita gunakan hak pilih kita demi pembangunan ke depan. Tidak perlu ada aksi boikot Pemilu karena itu bukan solusi satu-satunya untuk penyelenggaraan pesta demokrasi tanggal 14 Februari 2024,” akuinya.
Herman juga mengingatkan bahwa gelaran Pemilu ini 5 tahun sekali baru dilaksanakan.
“Maka satu suara saja yang anda tidak berikan ke kotak suara di TPS, maka anda akan rugi 5 tahun ke depan! Ingat, sebagai warga negara yang baik, gunakan hak pilihmu. Di mana pun anda berada, di mana pun anda punya hak pilih yang anda kasih, anda kembali ke daerah masing-masing untuk gunakan hak pilih anda. Itu saja harapan saya,” imbuhnya.
EHO