Koreri.com, Sorong – Investor asal Cina PT. Sheng Wei New Energy Tecnology bersama Pemerintah Indonesia yang diwakili Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (PBD), Pemerintah Kabupaten Sorong bersama sejumlah instansi terkait menggelar rapat koordinasi terbatas (Rakortas).
Rakortas tersebut dalam rangka menyiapkan rencana ground breaking pembangunan pabrik smelter di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Sorong.
Berlangsung di Kota Sorong, Sabtu (16/3/2024), Rakortas dihadiri Penjabat Gubernur PBD yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang ekonomi, Pembangunan dan keuangan George Yarangga dan Plt Bupati Sorong Cliff Japsenang.
Turut hadir, Direktur Utama PT Sheng Wei New Energy Tecnology Mr. Ru Guo Sheng, Direktur Utama Perusda PT Malamoi Olom Wobok, Direktur PT Sino Consultan Investmen, Adriana Imelda Daat dan sejumlah pimpinan serta perwakilan instansi teknis terkait.
Langkah ini dilakukan mengingat pihak investor sudah sejak 2023 lalu telah berkomitmen untuk menginvestasi modalnya di KEK Sorong. Saat itu telah dilakukan penandatanganan MoU antara pihak investor dan Pemkab Sorong.
Investasi senilai Rp75 triliun dengan membangun dua pabrik yaitu pabrik smelter nikel serta pabrik pembuatan baja dengan menggunakan metode economic green tersebut diharapkan mampu meningkatkan perekonomian daerah serta membuka lapangan pekerjaan bagi ribuan masyarakat khususnya masyarakat Orang Asli Papua (OAP).
Dalam Rakortas tersebut membahas sejumlah agenda penting diantaranya kesiapan Pemerintah dan pihak investor dalam percepatan investasi di kawasan KEK.
Juga membahas sejumlah persiapan terkait proses Ground Breaking Pembangunan pabrik smelter nikel dan pabrik pembuatan baja di kawasan itu.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan, George Yarangga mewakili Gubernur mengatakan pihak Pemprov Papua Barat Daya mendukung penuh investasi pembangunan smelter di kawasan KEK sorong.
“Penjabat Gubernur PBD sudah berkomitmen dan intervensi Pemprov ini untuk bisa bersinergi bersama Pemkab Sorong dan berharap KEK Sorong pada tahun ini bisa berjalan,” ungkap George Yarangga.
Selain itu, keberadaan Pemprov PBD juga diharapkan dapat menyelesaikan setiap hambatan-hambatan yang ada dalam proses investasi tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama PT Sino Consultan Investment Adriana Imelda Daat mengatakan dalam rakortas bersama pihak Pemerintah lebih kepada persiapan Ground Breaking pembangunan smelter nikel dan pabrik baja.
Dari hasil peninjauan di kawasan KEK Sorong, pihak investor telah memastikan areal tersebut layak untuk mereka berinvestasi.
“Diperkirakan untuk tahap awal membutuhkan sebanyak 3000 tenaga kerja yang diterima secara bertahap. Dan kami berharap naker putra daerah (OAP) bisa lebih banyak dilibatkan,” ujarnya.
Adriana berharap para Naker yang telah mengetahui adanya informasi ini dapat menyiapkan diri dari awal.
“Sehingga waktunya tiba mereka juga siap untuk bersaing,” pungkasnya.
Sementara itu, Investor asal Cina yang juga Direktur PT Sheng Wei New Energy Technology Mr Ru Guo Sheng mengaku sangat bahagia atas sambutan hangat Pemerintah Indonesia bagi pihaknya yang akan berinvestasi di kawasan KEK Sorong.
Dengan mengusung program green economic, dirinya berharap seluruh proses investasi bersama Pemerintah Indonesia dalam hal ini Pemkab Sorong dan Pemprov PBD berjalan sesuai rencana.
“Kami berkomitmen menyiapkan seluruh persyaratan untuk melakukan investasi di tanah Papua, khusunya di Kabupaten Sorong.
Usai Rakortas, dilaksanakan teken Berita Acara komitmen antara pihak investor dan Pemerintah dalam rangka persiapan Ground Breaking pembangunan Smelter dan pabrik baja di kawasan ekonomi khusus yang rencananya akan dimulai pada awal Juni 2024.
ZAN