Koreri.com, Jayapura – Sebanyak 585 anak asli Papua yang menjalani pendidikan di SMPN 2 Jayapura menerima dana bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA) dari Pemerintah Kota dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.
Dana Bosda yang di anggarkan sebesar Rp5 milar lebih dari dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk Bosda bagi siswa siswi Port Numbay maupun OAP di semua jenjang satuan pendidikan (SD, SMP, SMA dan SMK).
Kepala SMP Negeri 2 Jayapura Carolien Enok menyebutkan, jumlah penerima dana Bosda sebanyak 585 siswa terdiri dari putra daerah dan Port Numbay.
“Orang asli Papua dari kelas VII, VIII dan IX berjumlah 529 siswa. Sementara anak-anak Port Numbay ada 57 orang,” rincinya, belum lama ini di Jayapura.
Dijelaskan, proses penerimaan dana Bosda yaitu langsung masuk ke rekening siswa masing-masing. Sekolah hanya sebagai tempat atau wadah untuk anak-anak membuat rekening bersama-sama dengan Bank Papua.
Selanjutnya ungkap Carolien, untuk penerimaan dana Bosda langsung kepada siswa didampingi orang tua.
Dikatakan, setelah menerima dana Bosda, tentu mereka harus kembali ke sekolah untuk menyelesaikan administrasi.
“Dana Bosda diperuntukan untuk uang sekolah, buku dan pakaian seragam,” jelasnya.
Carolien juga menyebutkan, oleh Disdikbud Kota Jayapura seyoganya penerimaan Bosda itu di awal tahun pelajaran, untuk mempermudah atau membantu orang tua dalam biaya masuk sekolah. Tetapi di tahun 2023, pihaknya baru menerima itu sekitaran bulan November hingga Desember.
Dan hampir semua orang tua mengapresiasi baik, karena dengan adanya dana Bosda ini tentu dapat membantu mereka.
“Jumlah penerimaan sedikit berbeda, untuk orang asli Papua setiap siswa menerima Rp600 ribu dan untuk anak-anak Port Numbay per siswa Rp3 juta, untuk satu tahun ajaran,” rincinya.
Sementara terkait proses penerimaan dana Bosda ini, menurut Carolien semua berjalan lancar dan tidak ada kendala.
“Selain dana Bosda ada juga dana Bos reguler yang peruntukannya untuk siswa miskin,” tandasnya.
Terpisah Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikbud Kota Jayapura, Yoppi Y. Hanuebi selaku PPTK mengatakan dana Bosda tahun ini sebesar Rp5 miliar lebih untuk semua anak Papua maupun Port Numbay.
“Kebijakan afirmasi ini tentu untuk meringankan beban orang tua siswa, dan selama satu tahun kami anggarkan untuk orang asli Papua sebesar Rp600 ribu, sedangkan untuk orang asli Port Numbay sebesar Rp3 juta,” pungkasnya.
SAV