9 Balon Kada PBD Berebut Rokemendasi Hanura, Siapa Berpeluang ?

9 Balon Kada Daftar Hanura PBD

Koreri.com, Sorong – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Provinsi Papua Barat Daya (PBD) resmi menutup pendaftaran bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2024 – 2029.

Total sebanyak 9 kandidat bakal calon (balon) Gubernur yang telah resmi mendaftar sejak pembukaan hingga penutupan, Selasa (30/4/2024) pukul 20.00 Wit.

Ketua Tim Penjaringan Balon Kepala Daerah DPD Hanura PBD Matheus Selanno dalam pernyataannya membenarkan jika pihaknya akan menutup pendaftaran pukul 20.00 Wit nanti.

“Sejak dibuka dari tanggal 16 April sampai ditutup hari ini 30 April yang sedianya kita tutup pukul 16.00 Wit sore ini. Namun kita putuskan untuk perpanjang sampai dengan pukul 20.00 Wit,” ungkapnya kepada awak media di lokasi pendaftaran.

Selanno kemudian menyebutkan sejak pembukaan hingga penutupan pendaftaran total sebanyak 9 kandidat balon kada yang mengembali formulir pendaftaran ke Tim penjaringan Balon Kada Hanura PBD.

“Jadi dari 10 orang yang mengambil formulir, resmi yang mendaftar sebanyak 9 orang,” rincinya.

Adapun ke 9 kandidat balon kada yang telah mendaftar yaitu,

1. Gabriel Asem

2. Lambertus Jitmau

3. Yoppy Onesimus Wayangkau

4. Elisa Kambu

5. Bernard Sagrim

6. Yohanes Momot

7. Abdul Faris Umlati

8. Stepanus Malak dan

9. Petrus Kasihiw.

Sedangkan satu calon yang belum mendaftar yaitu atas nama Andi Asmuruf.

“Jadi mekanisme teknisnya setelah tim seleksi ini selesai melaksanakan semua tahapan kemudian kita akan verifikasi berkas dan setelah verifikasi berkas kita akan laporkan ini ke DPD untuk dilanjutkan ke DPP,” terang Selanno.

Dikatakannya, tahapan yang paling penting adalah di DPP yaitu fit and proper test.

“Karena didalam fit and proper test inilah yang akan kemudian memunculkan pertimbangan pertimbangan untuk siapa yang akan diakomodir dan diberikan rekomendasi. Tentu berdasarkan sejumlah kriteria dan materi yang sudah disediakan oleh DPP,” sambungnya.

Lanjut Selanno, fit and proper test itu direncanakan akan berlangsung pada tanggal 24 Mei 2024 di Jakarta untuk balon Gubernur.

Disinggung soal survei, Selanno mengakui tahapan itu belum akan dilakukan.

“Jadi survei itu belum dilakukan. Nanti setelah kandidat-kandidat ini masuk kemudian setelah fit and proper test baru akan dilakukan survei elektoral yang tadi disampaikan. Setelah itu akan diberikan rekomendasi tahap pertama. Itu sama dengan kalau di partai lain sebutannya surat penugasan/surat tugas,” lanjutnya.

Dalam rekomendasi tahap pertama setelah diberikan, calon itu akan diikuti track record-nya sampai dengan elektabilitasnya juga akan dipantau terus hingga tahap akhir akan diberikan rekomendasi permanen.

“Yang itu sudah tidak bisa lagi untuk dirubah. Dan itu akan diputuskan sekitar bulan Juli. Kalau rekomendasi pertama itu bulan Juni.  Dan cuma satu calon saja yang akan mendapatkan rekomendasi tahap pertama itu,” sambungnya.

Semisal nantinya di dalam rekomendasi tahap pertama itu yang mestinya diberikan kepada calon A.

“Namun kemudian dalam prosesnya calon A ini misalnya elektabilitasnya tidak mampu untuk dinaikkan, track record-nya di mata masyarakat misalnya semakin menurun dan sebagainya, maka calon yang berikut berdasarkan hasil fit and proper test dan survei elektoral itu pada nomor berikutnya yang akan diberikan rekomendasi tahap pertama tadi,” urainya.

Selanno pun menyampaikan harapannya kepada para Calon Gubernur yang nantinya direkomendasikan Partai Hanura.

“Kita berharap bahwa dari partai Hanura, mimpi  besar kita untuk Calon Gubernur ini ketika dia terpilih ataupun masih dalam bakal calon ini, dia harus punya visi yang besar untuk membangun Papua Barat Daya yang baru menjadi embrio. Saya selalu mengatakan bahwa persoalan yang paling utama di Papua Barat Daya ini kan persoalan kemiskinan. Bagaimana calon-calon yang ada ini punya mindset berpikir untuk meningkatkan hajat hidup masyarakat khususnya orang asli Papua,” imbuhnya.

Kemudian hal yang lebih teknis, Selanno berharap bahwa calon-calon ini juga nantinya bisa bekerja sama baik dengan partai Hanura ke depan.

“Artinya kalau tahu diusung oleh partai Hanura, maka tahu juga bisa berkolaborasi bisa bekerja sama dalam membangun daerah ini. Jangan setelah jadi nanti lalu lupa seakan-akan partai ini tidak punya andil apa apa. Padahal saudara-saudara sendiri memahami bahwa untuk mendapatkan dukungan jadi Calon Gubernur itu 20℅ itu harus dukungan real dari partai politik yang mendapatkan kursi pada Pemilu 2024. Itu yang menjadi harapan kami,” pungkas dia mengakhiri pernyataannya.

Kini, 9 Balon Kada PBD akan menjalani proses memperebutkan satu rekomendasi akhir dari DPP Hanura untuk maju dalam Pemilihan Gubernur periode 2024 – 2029.

Publik tentu tak sabar menanti, siapa satu dari 9 figur itu yang akan terpilih mengantongi rekomendasi Partai Hanura.

KENN