GPM Jemaat Imanuel Karpan Gelar giat BADAR 2024, Targetkan Ini Bagi Anak dan Remaja Gereja

IMG 20240617 WA0095

Koreri.com, Ambon – Gereja Protestan Maluku (GPM) Jemaat Imanuel Karang Panjang (Karpan) Ambon menggelar kegiatan Baku Dapa Anak dan Remaja (BADAR) Tahun 2024.

Giat tersebut guna melaksanakan pembinaan serta pengembangan anak dan remaja untuk belajar tentang sosok kepemimpinan di dalam gereja,
Mengusung tema “Generasi Gereja Berkualitas dan Bertalenta di Era Milenial”, giat dibuka secara resmi oleh Sekbid PTPU Klasis Kota Ambon Pdt. Lewakabessy di Wisma Gonzalo Ambon, Senin (17/6/2024).

Turut mendampingi, Ketua Majelis Jemaat (KMJ) Imanuel Pdt. M Warlela, Pdt. M Leatemia/Takaria dan Ketua Panitia Komisi Anak dan Katekesasi Wem Lantu.

Diketahui, giat BADAR ini berlangsung selama dua hari 17 – 18 Juni 2024 yang diikuti 50 anak dan remaja serta 10 pengasuh.

Ketua Panitia Wem Lantu dalam sambutannya mengatakan, anak dan remaja GPM adalah warga gereja dan warga masyarakat yang harus mendapat perhatian penuh karena di dalam dirinya terdapat harkat martabat manusia yang harus terus dijunjung tinggi.

Selain itu, di dalam diri anak dan remaja melekat hak-hak dasar yang harus dipenuhi serta dilindungi oleh orang dewasa, keluarga, gereja maupun masyarakat hingga pemerintah.

Hal ini bertolak dari kesadaran bahwa anak adalah pemberian Allah yang sangat berharga, berkat dari Tuhan yang masih mesti diberi perhatian.

Yesus telah memperlihatkan bahwa anak mendapat suatu tempat khusus dalam hubungan antara Allah dan manusia, karena merupakan generasi penerus yang melanjutkan iman dan kepercayaan kepada Allah.

“Kehadiran anak dan remaja dalam konteks perubahan yang cepat pada segala aspek kehidupan memberikan implikasi terhadap perkembangan mereka.

Dinamika pembangunan di segala bidang dipercepat dengan adanya globalisasi dan kemajuan teknologi informasi yang membawa dampak positif dan negatif,” katanya sambil menyampaikan laporan tim kerja.

Lanjutnya, anak dan remaja GPM hidup dan berkembang di era yang kompetitif dengan berbagai gambaran kekerasan yang ditampilkan secara vulgar oleh media, semangat bersama yang semakin kendor, lingkungan yang rusak di mana-mana, serta rendahnya daya tahan anak dan remaja terhadap dampak kemajuan dan globalisasi.

Selain itu, nilai-nilai luhur budaya bangsa seperti pola hidup masohi, toleransi, kebersamaan, memberi sapa atau salam, dan rasa kebanggaan pada kebhinekaan dan keragaman suku dan budaya berubah menjadi pola hidup individual, primordial, konsumtif dan kesenjangan di berbagai tempat sampai pada tingkat anarkis.

Anak dan remaja GPM perlu dikuatkan kembali integritas diri kualitas iman, semangat hidup dalam damai, memahami hidup dalam keragaman, mencintai sesama dan lingkungan, serta mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertanggung jawab dalam konteks spiritual bergereja sebagai generasi berkualitas, oleh sebab itu perlu di desain kegiatan yang mampu menghimpun anak dan remaja saya Jemaat Immanuel yang hidup di dalam kemajemukan dan kemajuan perkotaan tetapi memiliki solidaritas dengan kehidupan semua anak dan remaja GPM.

Olehnya itu, dengan mengusung tema “Generasi Gereja Berkualitas dan Bertalenta di Era Milenial” maka kegiatan bakudapa anak dan remaja ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi anak-anak sekolah minggu untuk bangga menjadi anak Indonesia, anak GPM, anak Maluku, yang termotivasi untuk maju dan berprestasi dalam pola kolaborasi kebersamaan, untuk dapat saling menguatkan, dan bukan saling melemahkan.

Kegiatan Badar di tingkat Jemaat ini, dijelaskannya merupakan gabungan dua jenjang di SMTPI bagi pembinaan anak dan remaja yaitu kelompok jenjang anak tangguh dan kelompok remaja titik dengan mempertimbangkan efektivitas waktu, daya dan dana.

“Maka dipandang perlu digabungkan menjadi satu dalam kegiatan Badar yang biasanya hanya tkrg mengingat bahwa semenjak Covid di tahun 2020 – 2023 ini SMTPI Immanuel minim melakukan kegiatan yang berbasis kepada anak. Namun puji Tuhan keputusan sidang ke-42 kemarin kembali memberikan angin segar dalam membangun virtual anak lewat kegiatan bagi anak di hari ini,” tandasnya.

Tujuan bakudapa anak dan remaja Jemaat GPM Immanuel untuk meningkatkan kapasitas spiritualitas dan kompetensi individu anak dan remaja Jemaat baik dalam hal pengetahuan, keterampilan seni budaya maupun perilaku khusus dalam hal ini membekali anak dan remaja dalam memahami diri dan menguatkan spiritual jati diri sebagai kader generasi gereja, anak bangsa Indonesia.

Juga membekali anak dan remaja dalam memahami diri dan menguatkan jati diri sebagai anak Maluku yang merupakan bagian integral anggota masyarakat internasional. Membangun budaya kerjasama dan saling pengertian berdasarkan prinsip cinta kasih kepada Tuhan Yesus dan alam semesta.

“Dari hasil itu, diharapkan penuh anak-anak dapat meningkatkan pemahaman yang benar tentang perkembangan diri di era digitalisasi, dapat meningkatkan kemandirian rasa percaya diri dan tingkat kecerdasan diri, dapat meningkatkan saling pengertian dan empati kepada sesama rekan, dapat meningkatkan kemampuan kolaborasi dan membangun hubungan baik dengan sesama meningkatkan rasa tanggung jawab soal dan terus meningkatkan budaya Negeri Maluku,”. pungkas Wem.

Sementara itu, KMJ Imanuel menyampaikan bahwa dari kegiatan ini dapat dilihat kalau anak dan remaja mendapat poin prioritas dalam tindakan pembinaan.

Hal ini dikarenakan anak dan remaja adalah warga gereja dan masyarakat yang akan menjadi penerus dalam membangun gereja di masa yang akan datang.

“Merekalah yang akan jadi penyambung gereja ini,” tegasnya.

Diharapkan melalui kegiatan ini, dapat menjadi pembinaan bagi anak dan remaja bagi jemaat Imanuel dalam menjalani hidup di tengah-tengah masyarakat dan juga digitalisasi dunia.

“Dan kegiatan Ini bisa menjadi sebuah kekuatan dan membantu anak dan remaja di jemaat ini untuk memahami keberadaan dirinya dan potensi dirinya di hadapan orang-orang berharga,” harapnya KMJ Imanuel.

Ditambahkan, Sekbid PTPU Klasis Kota Ambon bahwa momen baku dapa anak dan remaja ini adalah momen kebersamaan yang akan terus terjalin diantara anak dan remaja.

Kebersamaan itu dijalin melalui belajar, berlatih, bermain dan apa yang dilakukan di kegiatan ini tentunya bertujuan untuk membentuk anak-anak yang memiliki kualitas yang baik, pengetahuan, ketrampilan.

“Dengan adanya momen seperti ini dapat menjadi bekal dan bimbingan mereka melawan digitalisasi di era Milenial,” pungkasnya.

JFL

Exit mobile version