Koreri.com, Jayapura – Sejumlah tokoh agama mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat Papua untuk tetap bersatu jaga kedamaian di bumi cenderawasih, meski beda pilihan dalam pesta demokrasi pemilukada Gubernur, Bupati dan Wali Kota tahun 2024.
Pastor Jhon Bunay, Pr, mengatakan seluruh masyarakat yang tinggal di atas tanah Papua harus bersatu dan tidak boleh merusak kedamaian hanya karena perbedaan pilihan.
Menurutnya, KASIH harus menjadi dasar atau landasan dalam melakukan segala sesuatu, agar apa yang dilakukan benar-benar sesuai kehendak Tuhan.
“Jadi, masyarakat Papua tetap bersatu dan tidak boleh tercerai berai hanya karena beda pilihan dalam memilih pemimpin baik gubernur, walikota maupun bupati 5 tahun kedepan,” kata Pastor Jhon Bunay, Pr di malam puncak Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang digelar Polda Papua dalam rangka Pilkada Damai 2024, di Istora Papua Bangkit, Jayapura, Papua, Jumat (28/6/2024).
Ditegaskan, ras, suku bangsa, jabatan dan peran, kita adalah sama di mata Tuhan.
“Hidup yang Tuhan pinjamkan ini, kita saling mengasihi, kita akan membawa damai di antara kita supaya Pilkada 2024 jangan dinodai kebersamaan kita, sebab hidup kita ada batasnya (sementara),” tegasnya.
Sementara itu, Ketua FKUB Provinsi Papua, Pdt. Lipiyus Biniluk, menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Kapolda Papua dan jajaran yang sudah menggelar ibadah KKR tidak hanya di Jayapura tapi juga daerah DOB seperti Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan.
“Ibadah ini sangat luar biasa, dengan beribadah baik itu Tabligh Akbar dan KKR, ini menembus perbedaan, kita harus selalu berpikir positif dan mendukung hal yang baik,” kata Biniluk.
“Terima kasih bapak Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri yang mempunyai jiwa besar hingga menfasilitasi untuk melakukan kegiatan ini dengan doa dan puasa,” ujar Biniluk.
Menurutnya, atensi pemilukada kali ini lebih berbeda dengan Pileg/Pilpres kemarin, karena tingkat kerawanannya lebih tinggi (potensi konflik di masyarakat lebih besar, red).
“Pilkada masalah serius, oleh sebab kita butuh campur tangan Tuhan agar pelaksanaan bisa berjalan dengan aman damai,” kata Pdt. Lipiyus Biniluk.
“Oleh karena itu kita bawa kepada Tuhan dalam doa dan berpuasa dan ini FKUB sudah lakukan,” sambung dia.
Bahwa siapapun yang menjadi pemenang dalam pemilukada, mendapatkan kursi sebagai orang nomor satu untuk memimpin daerahnya itu betul betul adalah pilihan Tuhan.
“Jadi kita berdoa dan berpuasa agar yang terpilih itu adalah pilihan dan rancangan Tuhan siapapun orangnya, dan bukan pemimpin dari golongan tertentu,” tegas Lipiyus.
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri, mengatakan wilayah kerja Polda Papua cukup luas sehingga butuh campur tangan Tuhan, dalam menciptakan Pemilukada yang aman damai di Tanah Papua.
Ia berharap KKR ini tidak hanya dilakukan saat jelang Pilkada, tetapi seterusnya akan menjadi budaya Polda Papua, dalam rangka menjaga keamanan ketertiban masyarakat di tanah Papua.
“Saya percaya jika kita rajin bermazmur, memuliakan Tuhan seperti Daud, maka yakinlah sesuai iman percaya kita bahwa Tuhan telah hadir, dan tanah Papua ini akan selalu dijaga oleh Tuhan,” yakinnya.
Dengan latar belakang agama yang berbeda, Irjen Fakhiri mengajak seluruh masyarakat Papua untuk berdoa bersama.
“Agar Tuhan Allah yang tunggal, bisa hadir memimpin Provinsi Papua dengan 9 Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Pilkada tahun 2024, dari awal, pertengahan hingga akhir,” ucapnya.
“Mari kita bersama sama jaga tanah ini, jangan sampai ada yang ikut ikutan dalam kegiatan yang justru mengganggu keamanan ketertiban. Apabila ada mari kita tegur bersama sama, karena itulah tugas kita bersama,” imbau Fakhiri.
“Dari tempat ini kita hadirkan berita kasih, berita bahagia, berita kebenaran serta berita damai kepada seluruh masyarakat, sehingga semua mempunyai hati dan pikiran yang baik sesuai dengan ajaran firman Tuhan,” pungkasnya.
TIM