Koreri.com, Ambon – Sehubungan dengan cuaca buruk yang terjadi sejak 3 Juli 2024 sampai sekarang di Pulau Buru, Maluku dengan intensitas curah hujan sedang hingga sangat tinggi mengakibatkan terjadinya bencana alam berupa banjir, tanah longsor, retakan dan patahan badan jalan.
Bahkan sejumlah lokasi tanah longsor yang terjadi cukup besar.
Kejadian itu terjadi di sekitar Jembatan Way Apu dengan lokasi antara lain, Mako – Modanmohe 24+660 Longsor lereng atas dan menutupi badan jalan, Mako – Modanmohe 30+200 Longsor lereng bawah hingga ke tepi aspal, Mako – Modanmohe 36+200 Longsor lereng bawah dan badan jalan putus, Mako – Modanmohe 36+450 Longsor lereng bawah dan badan jalan putus, Mako – Modanmohe 36+650 Longsor lereng bawah dan badan jalan putus
Selain kelima titik tersebut terdapat beberapa kerusakan dan potensi longsoran yang diidentifikasi tim BPJN Maluku antara lain di KM 28+500, KM 29+600, KM 23+600, KM 28+475, KM 49, KM 45, KM 44, KM 31, Pos Brimob Batu Berani dan Jalan Pinggir Sungai Wai Tibake (Bursel).
“Jadi kita akan lakukan tindak Lanjut dan rencana Penanganan darurat untuk menyambungkan akses yang terputus akibat longsoran dan BPJN Maluku melakukan tindak tanggap darurat berupa pemasangan rambu, pembersihan/pemindahan material longsoran di KM 24+660, membuat akses jalan sementara di KM 36+200, KM 36+450 dan 36+650,” sambungnya.
Untuk mendukung pelaksanan penanganan tindak tanggap darurat diatas, BPJN Maluku melalui Tim Reaksi Cepat Tanggap Darurat Bencana telah menerjunkan lima tim di lapangan untuk menyambungkan akses jalan Mako-modanmohe dengan dukungan peralatan sebanyak lima buah Excavator, satu buah Bulldozer dan sepuluh buah Dump Truck.
Dengan kerja keras semua di lapangan maka sampai saat ini tim BPJN maluku telah berhasil membuka akses di KM 24+660 Kabupaten Buru dan menyambungkan Longsoran badan jalan di Sungai Wai Tibake, Kabupaten Buru Selatan.
Tetapi diharapkan masyarakat maupun pengguna jalan tetap berhati-hati, saat melintasi daerah-daerah tersebut mengingat curah hujan sampai saat ini masih tinggi.
Curah hujan yang masih sangat tinggi ini membuat potensi bencana juga semakin tinggi.
“Untuk itu, kami menghimbau agar pengguna jalan tetap waspada dan berhati-hati,” pungkasnya.
JFL