Sikapi Permasalahan di Puncak Jaya, Pj Gubernur Papua Tengah Utus Tim Perdamaian

IMG 20240719 WA0020

Koreri.com, Nabire – Penjabat Gubernur Dr. Ribka Haluk, S.Sos., MM, langsung mengutus tim ke Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah.

Tim yang dipimpin salah satu Staf Ahli Gubernur Papua Tengah ini guna menyikapi permasalahan yang terjadi di Kabupaten Puncak Jaya sekaligus membantu Pemerintah setempat mengupayakan perdamaian.

“Kemarin kami sudah menggelar rapat untuk membahas perdamaian di Puncak Jaya. Saya telah mengintruksikan seluruh jajaran dan TNI-Polri serta MRP untuk membantu Pemda Kabupaten Puncak Jaya, menyelesaikan permasalahan ini,” ungkap Pj Gubernur Ribka Haluk, Jumat (19/7/2024).

Dia menerangkan sejak peristiwa terjadi pada 16 Juli 2024 yang menyebabkan adanya korban jiwa, material dan seterusnya telah disikapi bersama.

Termasuk mengirimkan tim yang dipimpin Staf Ahli Gubernur untuk membantu Pemkab Puncak Jaya menggelar perdamaian.

“Sejak awal kejadian, komunikasi dengan pemda setempat terus kami lakukan. Lalu kami memberikan petunjuk kepada Bupati dan jajarannya untuk melakukan tahapan mediasi antara masyarakat. Puji Tuhan kami sudah mendapat laporan terbaru, ada progresnya baik. Tapi ini tidak sampai disini, kami akan terus mengupayakan mediasi dan secara berjenjang kami juga melaporkan kepada Pak Mentri,” lugasnya.

Ribka Haluk bersyukur tim perdamaian yang meliputi Kesbangpol, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, MRP dan TNI-Polri telah tiba di Puncak Jaya. Sebagai perpanjangan Pemerintah pusat, ia diberikan tugas untuk menyelesaikan permasalahan ini hingga tuntas.

“Nantinya tim akan bersama-sama dengan Pemerintah daerah setempat melakukan mediasi perdamaian. Yang jelas kami semua stehkolder baik dari tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda dan pemerintah kampung serta distrik telah mengambil keputusan dan menyatakan berdamai,” tandasnya.

Ribka Haluk menghimbau agar masyarakat kembali hidup rukun dan kembali melakukan aktivitas seperti biasa. Ia berterima kasih permasalahan ini tidak berlanjut terlalu lama dan hanya berlangsung hanya satu hari.

“Masyarakat sudah sampaikan ini spontanitas dan mereka sudah hidup rukun dan kembali bersatu. Ini satu hal yang baik yang perlu dipertahankan, apalagi Puncak Jaya merupakan daerah injil,” pungkasnya.

TIM

Exit mobile version