Koreri.com, Biak – DP3AKB Biak kembali menggelar Gebyar Minilokakarya Stunting Provinsi Papua 2024 di Distrik Samofa dan Oridek bertempat di Swiss-Belhotel Cendrawasih, Selasa (23/7/2024).
Giat tersebut dilakukan secara virtual dengan melibatkan BKKBN Pusat, BKKBN Papua termasuk Kabupaten Mimika
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Drs. Nerius Auparay, M.Si dalam sambutannya secara virtual mengatakan, maksud pertemuan ini adalah melihat sejauh mana komitmen Pemerintah daerah terutama Kabupaten Biak Numfor dan Mimika terkait kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting di 2 wilayah itu.
“Mudah-mudahan menindaklanjuti apa yang sudah didiskusikan sebelumnya dikarenakan stunting itu masih menjadi tantangan serius bagi kita terutama di wilayah Papua pada umumnya,” ungkapnya.
Dikatakan Nerius, angka stunting di Papua jika dilihat secara keseluruhan menurun tetapi angka itu belum mencakup secara keseluruhan karena baik ibu hamil, bayi, balita itu dilaporkan secara rutin setiap bulan
“Oleh karena itu upaya percepatan penurunan stunting menjadi sangat penting dan harus melibatkan semua pihak yakni Pemerintah daerah, tenaga kesehatan, masyarakat dan juga lembaga swadaya,” tegasnya.
Nerius menekankan pula, stunting itu bukan saja masalah kesehatan tetapi juga masalah pembangunan.
Oleh karena itu diperlukan komitmen kuat dari semua pihak untuk bekerja sama berkolaborasi berkonvergen untuk penanganan stunting tersebut.
“Tetapi juga pemerintah daerah harus memastikan jika memberikan anggaran yang memadai atau yang bisa cukup untuk program percepatan penurunan stunting,” imbuhnya.
Ditambahkan, anggaran yang diberikan dari pusat memang terbatas tetapi harapannya ada dukungan juga dari Pemerintah daerah dalam percepatan penurunan stunting itu. Dan juga harus berkolaborasi berkomitmen dengan semua pihak.
“Tingkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan kader-kader di lapangan termasuk petugas lapangan itu juga penting, sehingga memahami betul apa yang dilakukan di lapangan terkait percepatan penurunan stunting itu. Kita juga harus perkuat koordinasi antar sektor didalamnya,” pintanya
Nerius menyebutkan pula, ada sektor kesehatan, sektor pendidikan, sektor pertanian, infrastruktur untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.
“Hal lain yang sangat penting untuk menangani percepatan penurunan stunting yaitu data yang akurat dan bukti untuk memantau perkembangan program dan memastikan intervensi yang tepat sasaran,” sebutnya.
Diharapkan hal-hal yang dilakukan itu benar-benar ada kontribusinya yang nantinya bisa ditindaklanjuti. Termasuk juga melibatkan masyarakat dalam setiap tahapan program stunting mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi
“Sangat penting dilakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk menilai efektivitas program dan melakukan perbaikan-perbaikan yang terkait dengan data dan dan hal-hal yang lain,” beber Auparay
Sementara itu Plt. Sekda Zacharias Mailoa dalam sambutannya mewakili Pj. Bupati Biak Numfor mengatakan, berterima kasih kepada kepala BKKBN Provinsi Papua dimana Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Mimika ditunjuk dalam Mini lokakarya stunting dan untuk Kabupaten Biak Numfor secara khusus Distrik Samofa yang terdampak stunting tahun 2024 dan Distrik Oridek yang terdampak stunting tahun 2023
“Terkait dengan stunting merupakan program nasional, apakah itu stunting, juga Apakah itu kemiskinan ekstrem, begitu juga inflasi, ini merupakan komitmen dari pemerintah daerah,” kata Plt. Sekda Zacharias
Dikatakan, lokakarya Mini stunting di Distrik Samofa dan Distrik Oridek merupakan hal yang sangat penting.
Secara khusus, sebagai informasi kepada BKKBN Papua dan merupakan informasi bagi semua pihak bahwa Kabupaten Biak Numfor mempunyai komitmen dimana tahun kemarin angka stunting turun hingga 6,1%.
Dasarnya, Biak berkomitmen membangun kerjasama kolaborasi dengan semua stakeholder, karena ini yang paling penting.
“Karena bicara stunting bukan saja tanggung jawab Pemerintah daerah tetapi bagaimana semua pihak bisa terlibat,” tukas Plt. Sekda
HDK