Bapperida PBD Gelar FGD, Hadirkan Berbagai Pihak Bahas Target Papua Cerdas 2045

Bapperida PBD FGD papua Cerdas 2045

Koreri.com, Sorong – Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Papua Barat Daya (PBD) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertempat di Rylich Panorama Hotel Kota Sorong, Kamis (25/7/2024).

FGD tersebut fokus pada percepatan pengembangan wilayah PBD menuju Papua Cerdas 2045.

Seluruh kepala sekolah lingkup Pemerintah PBD di 6 Kabupaten dan Kota diundang hadir dalam acara ini.

Mewakili Kepala Bapperida PBD, Kepala Bidang Riset dan Inovasi Frengky A.R.M Saa., SE. MM menjelaskan FGD kali ini mengusung tema khusus yaitu Papua Cerdas.

Kaitannya dengan itu, pihaknya mengundang mereka yang berkompeten langsung di bidang pendidikan baik dari Pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota.

“Salah satu tanggung jawab Bapperida yakni menyusun dokumen berisi kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah. Karena Bappenas telah mengeluarkan dokumen perencanaan 2025-2045, maka kami di daerah juga harus menindaklanjuti,” ungkap Frengky kepada awak media.

Bapperida PBD juga diharuskan menyusun dokumen peta jalan pengembangan ekosistem riset.

“Tahun lalu kita sudah mulai menyusun dan berdiskusi terkait dengan tiga tematik yaitu Papua Sehat, Papua Cerdas dan Papua Produktif. Dan sekarang ini kita sudah masuk pada tematik Papua Cerdas,” sambungnya.

Maka melalui FGD ini semua berkumpul untuk memastikan itu mulai dari Bappenas, KSP75 dengan tim ditambah BP3OKP dan MRP karena semua punya kepentingan untuk mengawal.

“Hasil diskusi hari ini sangat luar biasa sekali apalagi juga diikuti dengan Tenaga Ahli Gubernur PBD yang SKnya baru diserahkan belum lama ini,” tandas Frengky.

Menindaklanjuti diskusi ini, pihaknya akan mengagendakan turun lapangan.

Kepala Bidang Riset dan Inovasi Bapperida PBD Frengky A.R.M Saa., SE, MM / Foto : Suzan

“Jadi dari diskusi kita hari ini, nanti kita akan turun ke lapangan dan berkolaborasi dengan melibatkan perguruan tinggi, LSM, NGO serta teman-teman media untuk kita bersama-sama ke lapangan untuk mengetahui langsung situasi di kabupaten dan kota,” pungkas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan PBD Adolof Kambuaya, SH, M.Si mengakui banyak permasalahan di bidang pendidikan yang selama ini terjadi terutama di wilayah 3T.

Mulai dari masalah minat belajar yang rendah, keterbatasan fasilitas, hingga minimnya tenaga pendidik.

Permasalahan tersebut, tegas Kambuaya, sangat krusial untuk segera dituntaskan guna membawa PBD menuju Papua Cerdas 2045 mendatang.

“Maka riset dan penelitian itu sangat penting guna melihat permasalahan paling mendasar yang harus dieksekusi lebih dahulu,” pungkasnya.

ZAN

Exit mobile version