Koreri.com, Nabire – Ketua Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Kristen di Tanah Papua Joni Y. Betaubun mengunjungi SD YPK Sion Nabire pasca kebakaran yang menghanguskan 7 ruangan.
Betaubun didampingi Bendahara BP YPK Silas Thom Rumbewas, Anggota BPS Wilayah V, Pendeta D. Situru, S.Th.M, Ketua PSW Nabire, Drs. Barnabas Watopa, M.Si, ini untuk melihat langsung gedung sekolah yang terbakar itu.
Kehadiran orang nomor satu YPK di Tanah Papua dan rombongan itu, tentu untuk memberikan atensi kepada para siswa tapi juga guru agar tidak trauma dengan musibah kebakaran yang melanda sekolah mereka.
“Hari ini saya sebagai ketua BP YPK di Tanah Papua bersama pengurus kami berkunjung, untuk melihat secara dekat kondisi ruangan yang terbakar sekaligus memberikan bantuan,” katanya.
Pada kesempatan ini, juga Wakil Ketua DPRD Kota Jayapura itu memberikan apresiasi kepada Bupati Nabire, Mesak Magai S.Sos, M.Si yang langsung turun untuk melihat kondisi, pasca kebakaran, tapi juga perhatian serius dari Penjabat Gubernur Papua Tengah Dr. Ribka Haluk, S.Sos. MM.
Dikatakan, dalam kunjungan tadi, kami memberikan semangat kepada para siswa dan para guru serta mengajak untuk tetap bersyukur kepada Tuhan. Walaupun musibah terjadi, namun kita masih selamat dari segala bahaya,” tandasnya.
Sementara Koordinator Wilayah V BP YPK di tanah Papua Pendeta D. Situru, S.Th sangat bersukacita sebagai keluarga besar YPK yang ada di Nabire, karena mendapat kunjungan langsung dari Ketua BP YPK di tanah Papua bersama bendahara.
“Nantinya juga akan datang legenda Persipura Jayapura Boaz Solossa untuk memberikan spirit kepada anak-anak kami yang mengalami musibah kebakaran,” kata Situru.
Tentu kata Situru, para siswa harus mendapatkan spirit dan semangat baru untuk meraih cita-cita dan masa depan mereka, sehingga musibah tersebut, tidak mengubur semangat dan harapan mereka untuk sukses,” ujarnya.
Di tempat yang sama Ketua PSW YPK Kabupaten Nabire Barnabas Watopa merincikan, musibah kebakaran yang terjadi menghanguskan 8 ruangan yang terdiri dari 5 ruang kelas belajar, satu ruang Kepala Sekolah, satu ruang guru yang di dalamnya terdapat 18 unit komputer yang semuanya habis terbakar.
“Kami memberikan apresiasi dan mengucap syukur karena Ketua BP YPK di Tanah Papua dan pengurus mempunyai rasa kepedulian, sehingga bisa berkunjung di Kabupaten Nabire pada hari ini untuk melihat langsung kondisi sekolah,” ujarnya.
Dikatakan, pasca kebakaran tersebut, maka tersisa 11 ruang kelas belajar yang saat ini dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar dengan pembagian jadwal pagi dan siang.
“Bahkan kami telah melengkapi dengan 95 kursi meja yang baru untuk digunakan,” jelasnya.
Kepala SD YPK Sion Nabire Johan Martinus Pattinasarani berharap setelah kunjungan ketua BPK di di tanah Papua ini dapat memfasilitasi untuk dapat membangun kembali ruang kelas yang terbakar.
Supaya anak-anak nantinya akan dapat belajar seperti biasa dan secara rutin tanpa ada kendala buat mereka. Seraya kembali meminta agar Ketua BP YPK di tanah Papua dapat menjawab pergumulan kami bersama pemerintah setempat.
”Walaupun kondisi ruang kelas dan satu laboratorium terbakar, namun kami tetap termotivasi untuk belajar dengan baik. Karena masa depan anak-anak bangsa ini, khususnya di Papua Tengah ini lebih baik,’ ujarnya.
Dikatakan, jumlah siswa ada 490 yang dibagi dalam dua seat pagi dan siang. Untuk kelas 1, 2, 3 dan 6 masuk pagi batas jam 12.15, sementara kelas 4 dan 5 masuk siang Jam 10.00 sampai jam 02.00 Wit.
Untuk itu dengan kondisi ruang yang ada kami, tetap aktif belajar dan selalu optimis untuk mensyukuri,’ pungkasnya.
RLS