Koreri.com, Jayapura – Pemerintah Kabupaten Mimika turut berbelasungkawa atas meninggalnya pilot helikopter PT. Intan Angkasa Air Service Capt. Glen Malcolm Conning (50) asal negara Selandia Baru yang tewas dibunuh KKB di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Bupati Johannes Rettob, atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika menyampaikan turut berbelasungkawa atas Capt. Glen Malcolm Conning.
Dikatakannya, Pemerintah sangat prihatin dengan kejadian ini dan mengharapkan hal seperti begini tidak terulang kembali.
“Kami sedih atas situasi yang terjadi tapi saya berharap kepada semua masyarakat Mimika tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh situasi yang terjadi,” imbuhnya melalui pesan WA kepada Redaksi Koreri.com, Rabu (7/8/2024) sore.
Disampaikan bahwa Helikopter Intan Angkasa digunakan oleh Pemkab Mimika melalui Dinas Kesehatan melakukan pengiriman tenaga kesehatan (nakes) ke Puskesmas Alama dan sebaliknya membawa petugas kesehatan yang selesai melaksanakan tugas kembali ke Timika.
Dalam penerbangan tersebut, ada 4 orang nakes yang kebetulan membawa anak untuk menemani bertugas selama satu bulan di Puskesmas Alama.
“Saya sampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas Alama semuanya dalam keadaan selamat dan baik-baik,” ujarnya.
Mereka dievakuasi pada Selasa dan semuanya berjumlah 8 orang telah kembali ke Timika.
“Jadi semua tenang, tidak terprovokasi dengan situasi ini,” imbuhnya.
Karena sempat menimbulkan kegelisahan keluarga nakes di Timika atas sanak saudara yang bertugas di Distrik Alama.
“Sekali lagi atas nama Pemerintah Kabupaten Mimika, saya sampaikan kepada masyarakat bahwa seluruh tenaga kesehatan dalam kondisi aman dan sehat serta sudah kembali ke keluarganya di Timika,” ujarnya.
Menurutnya, memang selama ini Pemkab Mimika melakukan pergantian shift nakes di pedalaman Mimika karena terbentur oleh beberapa fasilitas yang sehingga nakes tidak bisa tinggal terus di Distrik Alama berbulan-bulan.
“Biasanya atau normalnya itu tenaga kesehatan yang ditugaskan di satu tempat itu menetap terus tapi karena situasi dan kondisilah membuat sehingga Dinas Kesehatan mengambil pola shift. Pola shift ini tidak hanya terjadi di Puskesmas Alama tapi beberapa puskesmas di pedalaman Kabupaten Mimika,” akuinya.
Diakui Bupati Rettob, masyarakat sangat memberikan dukungan terhadap pelayanan kesehatan dan masyarakat sangat mengharapkan pelayanan kesehatan ini berjalan dengan baik dan masyarakat sangat simpati dengan kehadiran tenaga kesehatan di Puskesmas Alama.
Sehingga mereka senantiasa terus melindungi, bekerjasama dan koordinasi dengan baik selama nakes bertugas di Distrik Alama.
“Jadi, sekali lagi atas nama Pemerintah Kabupaten Mimika, selaku Bupati saya mengucapkan turut berdukacita yang mendalam atas kejadian ini,” ucapnya.
Pemkab Mimika melalui tim di lapangan sudah mengevakuasi 8 tenaga kesehatan dan 2 tenaga guru yang sudah kembali ke Timika.
“Sistemnya bukan carter full tapi dibayar sesuai pelaksanaan penerbangan,” tandasnya.
Sementara, untuk jenazah pilot helikopter Intan Angkasa ini, Pemkab Mimika turut berpartisipasi.
Berdasarkan instruktur Bupati Mimika, jenazah pilot asal Selandia Baru di jaga Polisi Pamong Praja sampai diberangkatkan Rabu (7/8/2024) siang tadi dengan pesawat Garuda ke Jakarta. Dan selanjutnya dari Jakarta diterbangkan ke Selandia Baru pada pukul 16.00 WIB..
“Untuk itu, sekali lagi saya berharap seluruh masyarakat tenang dan tidak terprovokasi karena situasi keamanan secara keseluruhan kondusif dan kita terus melakukan koordinasi dengan aparat keamanan untuk pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan dan pelayanan pemerintahan. Kita berharap situasi ini berjalan dengan baik sehingga pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat dilaksanakan sesuai rencana,” pungkasnya.
TIM