Polda Papua Barat Lanjut FGD Ciptakan Pilkada Damai di PBD, Hadirkan Tokoh Perempuan

Polda PB FGD Tokoh Perempuan PBD

Koreri.com, Sorong – Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama kaum perempuan dan ibu-ibu bertempat di Hotel Rylich Panorama Sorong, Kamis (8/8/2024).

FGD mengusung tema “Tingkatkan Kesadaran terhadap Harkamtibmas menyongsong pelaksanaan Pemilukada 2024 yang damai sejuk dan kondusif”.

Setelah melaksanakan 3 FGD dengan peserta, pertama bersama tokoh pemuda, kedua bersama tokoh adat, yang ketiga bersama para tokoh agama kini Satgas Binmas Polda PBD menggelar FGD bersama para tokoh/aktivis perempuan.

Kasatgas Humas PBD Kombes Pol. Robertus Pandiangan, S.IK, MH dalam keterangan persnya mengatakan pelaksanaan FGD ini adalah untuk kali keempat setelah bersama pemuda, tokoh adat, ketiga tokoh agama/forum lintas agama, dan yang sekarang adalah FGD bersama tokoh/forum aktivis perempuan.

“Kita berharap dengan adanya FGD ini menjadi hal penting bagi para tokoh perempuan untuk menyampaikan pesan-pesan yang damai, sejuk dan kondusif menjelang Pilkada 2024,” imbuhnya.

Dalam menyongsong Pilkada 27 November 2024 nanti diharapkan pula para tokoh/aktivis perempuan bisa memberikan pesan damai sehingga pelaksanaan Pilkada di PBD ini bisa berlangsung dengan aman, damai, sejuk dan kondusif.

Wadir Binmas Polda Papua Barat AKBP Franky Samuel Lopulalan S.IK sebagai Kasatgaswil Binmas PBD, dalam sambutannya mengajak para tokoh untuk bersama-sama peduli agar pesta demokrasi nanti berjalan aman dan damai.

“Kenapa kita mengajak mama-mama? Karena menciptakan keadaan damai itu dimulai dari dalam rumah. Kemudian kita menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas sebagai landasan dalam setiap langkah dan tindakan kita untuk membangun kesadaran pentingnya keamanan serta ketertiban di dalam masyarakat untuk mewujudkan kedamaian yang nanti akan kita lalui pada saat Pilkada nanti,”

AKBP Franky berharap dengan adanya giat FGD yang dibuat, semuanya akan berjalan dengan aman, damai dan tertib. Tentunya peran perempuan sangat-sangat penting karena memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan membawa perubahan positif.

“Karena suara perempuan adalah kekuatan, visi perempuan adalah harapan dan tindakan perempuan adalah inspirasi untuk masa depan,” tandasnya.

Selanjutnya, AKBP Franky menambahkan tiga hal penting yaitu bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat akan keamanan dan ketertiban di dalam masyarakat, menjadi agen perubahan dan agen perdamaian.

“Itu yang sangat kami harapkan sehingga terciptalah suasana aman, damai dan tertib pada saat Pilkada serentak digelar nanti,” pungkasnya.

Sementara itu, Narasumber FGD Johanna Kamesrar mengungkapkan partisipasi perempuan sudah ada sejak 1955  saat Pemilu pertama digelar hingga saat ini.

“Jadi partisipasi perempuan sangat-sangat luar biasa apalagi untuk Pilkada nanti. Ini kan yang pertama untuk Papua Barat Daya. Maka perempuan bisa mengambil peran untuk menciptakan Pilkada damai seperti ketika kampanye-kampanye baik yang indoor atau outdoor,” urainya.

Perempuan itu, tegas Johanna, harus netral alias di tengah-tengah.

“Karena saya bilang pemicu sebuah konflik itu biasanya ada dari perempuan tetapi perempuan juga bisa mendamaikan sebuah konflik. Jadi peran perempuan untuk Pilkada nanti kami berharap mereka akan juga terlibat untuk menjaga keamanan,” imbuhnya.

“Kalau ada konflik, mereka bisa mediasi agar yang namanya Pilkada damai itu tersampaikan dengan baik,” pungkasnya.

ZAN

Exit mobile version