Koreri.com, Bintuni – Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Teluk Bintuni dengan agenda penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Teluk Bintuni tahun 2023, Rabu (11/9/2024) sempat ricuh.
Anggota DPRD Teluk Bintuni Yasman Yasir bersama sejumlah rekan lainnya menyatakan walk out dari ruang sidang yang dipimpin Ketua Dewan Simon Dowansiba.
Paripurna juga dihadiri Bupati dan Wakil Bupati, Forkopimda serta pimpinan OPD setempat.
Sesaat setelah Plt Sekwan membacakan daftar hadir wakil rakyat kemudian Ketua DPRD Simon Dowansiba memulai Sidang Paripurna LKPJ Bupati Teluk Bintuni tahun 2023, Yasman Yasir sempat memprotes karena namanya disebut. Padahal dirinya bersama 8 rekan lainnya tidak menerima dan menyatakan walk out.
Protes politikus PPP tak diindahkan pimpinan sidang paripurna karena menurutnya, berdasarkan daftar hadir sebanyak 17 anggota DPRD telah tanda tangan sehingga memenuhi qorum maka agenda paripurna tetap dilanjutkan.
Alasan Yasman Yasir Cs menarik diri dari ruang sidang karena kehadiran Kepala Bappeda Alimudin Baedu yang saat ini mencalonkan diri sebagai bakal calon Wakil Bupati Teluk Bintuni.
Menurutnya, Alimudin Baedu yang berstatus ASN sudah terlibat dalam politik praktis pada perhelatan Pilkada serentak 2024 sehingga wajib mengundurkan diri dan tidak boleh hadir dalam kegiatan pemerintahan.
Aksi walk out Yasman Yasir ini kemudian disoroti tokoh pemuda Teluk Bintuni Andi Iba.
Menurutnya, tindakan tersebut dinilai menghambat pembangunan di Kabupaten Teluk Bintuni.
“Karena tindakan oknum-oknum DPRD ini yang tidak mau supaya kami masyarakat kecil menikmati pembangunan. Aksi ini sudah termasuk menghambat pembangunan di Kabupaten Teluk Bintuni,” kecam Andi Iba kepada wartawan di Bintuni, Rabu (11/89/2024) malam.
Menurutnya, tindakan para wakil rakyat ini akan menghambat jalannya program pemerintah sehingga pembangunan di kampung-kampung tidak terlaksana dengan baik.
Hal ini juga akan berdampak pada perputaran uang di tengah masyarakat yang tak berjalan.
“Dampaknya ke sektor ekonomi, Mama-mama di pasar juga mengeluh karena perputaran uang tidak ada,” ujarnya.
Begitu juga dengan kegiatan pembangunan yang seharusnya dilaksanakan sampai Desember terpaksa harus ditunda sampai Januari bahkan februari, harus masuk diluncurkan.
“Kita masyarakat yang merayakan hari raya di bulan Desember tidak bisa melayani tamu karena tidak ada uang,” pungkasnya.
Sementara Ketua Forum Anak-anak Asli 7 Suku Teluk Bintuni Agustinus Orocomna menilai bahwa alasan Yasman Yasir Cs walk outdari ruang sidang karena kehadiran Kepala Bappeda itu tidak tepat.
Agus menjelaskan, meski Alimudin Baedu telah mencalonkan diri sebagai bakal calon Wakil Bupati Teluk Bintuni periode 2024-2029 berpasangan dengan Daniel Asmorom namun KPU belum menetapkan mantan Ketua KKSS itu sebagai calon Wakil Bupati.
“Ini cara yang kurang etis karena beliau (Alimudin Baedu) belum ditetapkan sebagai Calon Tetap sehingga dia masih punya hak untuk mengikuti sidang tersebut dan masih aktif sebagai Kepala Bappeda sebelum keluar surat dari BKN,” tegas Orocomna.
Tokoh pemuda Moskona itu menuturkan, berpolitik itu wajar-wajar saja tetapi jangan membuat sesuatu yang nanti menjadi bahan lelucon di tengah masyarakat.
RED